Sri Hastuti, Guru dan Pelatih Sepak Bola Putri Tanpa Pamrih
Jawa tengah dan diy | 9 Desember 2024, 13:36 WIBSLEMAN, KOMPAS.TV - Tak banyak yang mengenal sosok Sri Hastuti, warga Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Wanita kelahiran Sleman, 4 Juli 1966, sejak puluhan tahun silam rela menggeluti dunia sepak bola.
Meski sepak bola identik dengan olahraga kaum laki-laki, namun ia tetap setia menjaga eksistensi olahraga sepak bola di bawah bendera putih Mataram, sebagai salah satu klub sepak bola putri yang kerap mencetak pemain untuk Tim Nasional (Timnas) Putri Indonesia.
Sri Hastuti melatih Klub Putri Mataram yang berbasis di Yogyakarta, sejak tahun 2005. Sebelumnya, Sri Hastuti adalah pemain Timnas Putri yang pernah memperkuat Indonesia di Piala Asia Hongkong 1989.
Ia menyebut, kecintaannya pada sepak bola membuatnya terus membina dan melatih Klub Putri Mataram, meskipun secara finansial pembina sepak bola putri sama sekali tidak menjanjikan, bahkan tak jarang harus merogoh kocek pribadi.
“Saya sudah terlanjur mencintai sepak bola, dan juga punya sedikit ilmu yang bisa saya berikan ke anak didik saya. Menjadi pemain sepak bola sudah dari tahun 80-an, kemudian menjadi pelatih dari tahun 2005 sampai sekarang. Kami yang di daerah, selama ini sama sekali tidak diperhatikan, jadi kami latihannya mandiri, dan kalau mau mengikuti turnamen-turnamen kita juga dengan biaya sendiri,” jelas Sri Hastuti.
Sepak bola adalah kegiatan yang dilakukan Sri Hastuti disela kesibukannya menjadi Kepala SD Negeri Ngrenak, Godean, Sleman, Yogyakarta. Sri Hastuti harus membagi waktu agar tanggung jawabnya sebagai kepala sekolah tetap terlaksana, namun juga tetap bisa membina Klub Putri Mataram yang berdiri sejak 1971, agar tetap bisa berprestasi.
Sesama rekan guru pun mengungkapkan, Sri Hastuti adalah sosok yang terus mengingatkan siswa untuk berperilaku ramah dan sopan.
“Kalau di sekolah beliau selalu mengajarkan 3S, yaitu senyum, sapa, dan salam kepada warga sekolah. Terutama pada siswa yang datang kita selalu menegur dengan salam atau selamat pagi, supaya anak-anak bisa lebih dekat dengan para guru,” ujar Melan Pratiwi, guru.
Para pesepak bola Putri Mataram mengenal sosok Sri Hastuti sebagai orang yang sabar, dan terus mendorong anak-anak asuhnya memiliki mental yang kuat di lapangan, serta bisa berprestasi hingga tingkat nasional.
“Menurut saya, beliau coach yang paling sabar, paling bisa mengerti pemain-pemainnya, dan bisa memotivasi pemainnya saat dalam keadaan down, karena lawan main yang keras. Coach Sri Hastuti mengajarkan kita bagaimana sepak bola yang baik dan benar, dari dasar sampai kita bisa ke event-event nasional,” ucap Nafiza Nuraini, pemain Putri Mataram.
Mereka berharap, pembinaan atlet sepak bola putri ini lebih diperhatikan mulai dari tingkat grass root, akademi hingga profesional, agar prestasi olahraga sepak bola mampu berkiprah, tidak hanya tingkat nasional, namun juga internasional.
#sepakbolaputri #klubputrimataram #sleman
Penulis : KompasTV-Jateng
Sumber : Kompas TV