Inovasi BUMDES Mekar Jaya Kelola Limbah 'Tutut' Jadi Kuliner Olahan Khas Jagaraya!
Jawa barat | 24 November 2024, 09:14 WIBKUNINGAN, KOMPAS.TV - BUMDES Mekar Jaya, Desa Jagara, Kabupaten Kuningan, terus berinovasi. Setelah berhasil menjadikan Desa Jagara sebagai desa wisata, kini mereka menciptakan kuliner khas dari "Tutut", limbah dari Danau Waduk Darma.
BUMDES Mekar Jaya mengubah pola pikir warga dengan menjadikan tutut sebagai sumber pendapatan. Warga kini menjadi petani tutut dan pengelola UMKM kuliner khas tutut.
Sadna, pria berusia 70 tahun yang sudah menjadi petani tutut selama 8 tahun. Sebelum matahari terbit, dia sudah keliling Waduk Darma untuk mencari tutut, dengan penghasilan rata-rata 30 hingga 50 kilogram tutut per hari.
Sebagian tangkapan Sadna dijual ke BUMDES untuk diolah menjadi produk khas setempat, sementara sebagian lainnya diberikan kepada sanak keluarga yang juga terlibat dalam UMKM di pesisir Danau Waduk Darma.
Ita Ermawati, pelaku UMKM "Tutut Mirasa", menjadikan tutut hasil petani sebagai olahan kuliner unik yang istimewa. Melalui percobaan berulang kali, Ita berhasil menghilangkan aroma amis dan rasa lumpur dari tutut. Selama hari kerja, Ita melayani pembeli wisatawan sekitar 50 kilogram tutut, dan jumlahnya meningkat menjadi 80 hingga 100 kilogram tutut di akhir pekan.
Sopyan, Direktur BUMDES Mekar Jaya Desa Jagara melihat potensi besar dan menggerakkan sebanyak 137 petani untuk menjadi petani tutut.
BUMDES kemudian membuat kebijakan larangan bagi petani untuk menjual tutut mentah ke luar, kecuali untuk dijual ke UMKM setempat. Tutut tersebut kemudian dijadikan produk olahan khas Jagara.
Kebijakan ini berdampak positif, banyak warga yang menjadi petani dan pelaku usaha kuliner tutut. Dalam satu hari, 137 petani dan 50 pelaku UMKM anggota BUMDES menghabiskan 3 hingga 4 ton tutut.
Delvi Afriani, Kepala Unit Darma BRI Cabang Kuningan, menyebutkan bahwa BUMDES Mekar Jaya berhasil menggabungkan semangat petani yang sebelumnya bekerja secara individu, menjadi kelompok klaster tutut.
Mereka juga berhasil berinovasi dengan melahirkan banyak pelaku UMKM.
Penulis : Shinta-Milenia
Sumber : Kompas TV