> >

Kemarau Panjang, Warga Andalkan Distribusi Bantuan Air Bersih

Jawa tengah dan diy | 14 Oktober 2024, 15:13 WIB

KULON PROGO, KOMPAS.TV - Ditribusi tangki air bersih masih terus dilakukan BPBD Kulon Progo ke sejumlah desa yang terdampak bencana kekeringan, yang semakin meluas. Salah satunya di Pedukuhan Plampang, Desa Kalirejo, yang sudah merasakan dampak kekeringan sejak enam bulan lalu.

Akibat bencana ini, warga di RT 59, yang paling parah terdampak, harus mencari sumber air di desa tetangga yang berjarak sekitar satu kilometer. Warga pun harus antre dengan warga lainnya yang juga turut merasakan dampak kekeringan.

“Kalau nunggu lama, bisa hampir setengah jam, karena ada yang mencuci di situ juga, jadinya gantian. Kalau malam, kadang yang siang ga bisa mengambil, mengambil airnya malam, karena pada bekerja,” ujar Kusumarani, warga.

Sedikitnya 40 kepala keluarga yang kini hanya bisa mengandalkan bantuan air bersih baik dari pemerintah daerah ataupun swasta. Seperti Korpri Kulon Progo yang turut membantu dengan mendistribusikan sekitar empat tangki air bersih di tiga pedukuhan di Kapanewon Kokap dan Girimulyo.

“Berupaya peduli terhadap kondisi masyarakat Kulon Progo yang saat ini kekurangan air. Jadi, kami memberikan sedikit bantuan berupa air bersih untuk masyarakat Plampangan 1, agar nantinya bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” tutur Heri Darmawan, pengurus Korpri Kulon Progo.

Penyaluran air bersih melalui Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), belum bisa dilakukan di RT 59 ini, karena terkendala jaringan pipa yang masih belum dapat menjangkau wilayah ini. Sekitar 40 kepala keluarga berharap, pemerintah daerah dapat membantu pembangunan infrastruktur, Pamsimas, agar warga tak lagi kesulitan air bersih saat kemarau tiba.

“Untuk kendalanya yang jelas belum ada jaringan sampai ke wilayah RT 59. Warga membutuhkan jaringan kurang lebih satu kilometer untuk mengakses air, diakses warga RT 59,” ucap Sarman, Kepala Dukuh Plampangan 1.

Kondisi kekeringan yang semakin meluas, BPBD Kulon Progo telah menetapkan status tanggap darurat pada 11 September lalu. Sebanyak 23 kalurahan di 7 kapanewon yakni, Kokap, Samigaluh, Girimulyo, Kalibawang, Pengasih, Panjatan, dan Sentolo, rawan terdampak bencana kekeringan tahun ini.

Selain pendistribusian tangki air bersih, BPBD Kulon Progo juga menyiapkan anggaran untuk pengadaan terpal yang digunakan sebagai penampungan air sementara di sejumlah titik lokasi warga yang terdampak kekeringan.

#kekeringan #kemarau #kulonprogo

Penulis : KompasTV-Jateng

Sumber : Kompas TV


TERBARU