Ketika Eksekutif Lebih Menarik Dibanding Legislatif
Sulawesi | 10 September 2024, 15:27 WIBMAKASSAR, KOMPAS.TV - Pilkada serentak 2024 punya banyak cerita, tak terkecuali soal para anggota dewan terpilih yang memilih mundur dan bertarung di kontestasi pilkada. Fenomena ini bisa sebuah pertaruhan. Jika gagal di pilkada, mereka dipastikan tak mendapatkan apa –apa.
Ragam cerita mewarnai pilkada serentak 2024. Tak hanya soal tarik ulur kepentingan politik, tapi juga soal fenomena caleg terpilih justru mundur dan memilih kembali bertaruh di pilkada serentak 2024.
Di Sulawesi Selatan misalnya, sebuat saja ada nama Rezki Mulfiati Lutfi, Munafri Arifuddin hingga Fatmawati Rusdi. Mereka sejatinya sudah melenggang maju ke senayan, namun urung lantaran memilih bertarung di pilkada serentak 2024.
Keputusan ini tentu jadi sebuah pertaruhan. Pasalnya, caleg terpilih ini rela mundur demi mengejar jabatan di eksekutif. Jabatan eksekutif kadang dipandang jauh lebih menarik jika dibandingkan para anggota legislatif.
Namun memilih kembali bertarung di level berbeda sejatinya bukan tanpa resiko. Para caleg terpilih ini bisa saja gagal alias tak lolos jadi kepala daerah. Mereka dipastikan tak mendapatkan apa-apa di dua momen pesta demokrasi.
Jadi eksekutif memang punya kelebihan tersendiri, termasuk soal kebijakan yang jauh lebih luas dan menyentuh warga secara langsung. Namun bukan berarti legislatif tanpa kewenangan, karena sama –sama berasal dari suara rakyat.
#eksekutif
#legislatif
#pilkada
Penulis : KompasTV-Makassar
Sumber : Kompas TV