19 Tahun Perdamain Aceh di Peringati Secara Sederhana
Sumatra | 23 Agustus 2024, 19:02 WIBBANDA ACEH, KOMPAS.TV - Provinsi Aceh telah mengalami banyak kemajuan pembangunan dari berbagai sektor, kondisinya kini, seolah tak berbekas-Serambi Mekah pernah terjadi konflik berkepanjangan antara Gerakan Aceh Merdeka dengan pemerintah Republik Indonesia yang berakhir di meja runding pada 15 Agustus 2005 lalu.
Perjanjian damai Mou Helsinki tercapai setelah melewati perundingan alot yang berlangsung selama lima putaran, mulai sejak 27 Januari 2005 dan berakhir pada 15 Agustus 2005. Delegasi perundingan dari pihak GAM dihadiri oleh malik Mahmud, Zaini Abdullah, M Nur Djuli, Nurdin Abdul Rahman, dan Bachtiar Abdullah. Sementara dari perwakilan Republik Indonesia dihadiri oleh Hamid Awaluddin, Sofyan A. Djalil, Farid Husain, Usman Basyah, dan I Gusti Wesaka Pudja.
Penandatanganan Mou Helsinki menjadi pondasi awal untuk pembangunan Aceh pasca konflik, tentu pemerintah dan seluruh pihak pemangku kepentingan di Aceh telah melewati berbagai tantangan untuk menjaga dan merawat perdamaian Aceh yang telah berlangsung selama 19 tahun ini.
Sembilan belas tahun perdamaian Aceh, sebagian butir perjanjian damai Mou Helsinki telah terealisasi, seperti yang telah dinikmati oleh seluruh masyarakat Aceh saat ini, tentu ini patut disyukuri. Pun demikian, masih ada yang harus dikawal untuk mengoptimalkan implementasi undang-undang pemerintahan Aceh dan seluruh aturan turunannya. Termasuk lambang dan bendera Aceh yang hingga saat ini belum disetujui oleh pemerintah pusat.
15 Agustus 2005, menjadi hari yang sangat bersejarah bagi perdamaian di Aceh, sehingga setiap tahunnya selalu diperingati sebagai “Hari Damai Aceh” untuk mengevaluasi pencapaian perdamaian dan refleksi atas perjalanan pasca-konflik.
Peringatan 19 tahun perdamaian Aceh kali yang dipusatkan di Taman Sari Kota Banda Aceh berlangsung khitmat, dengan mengusung tema “Perdamaian Aceh “ Menjadi Bingkai Perdamaian Dunia”. Diharapkan semua pihak untuk lebih pro aktif memperjuangkan amanah Mou Helsinki yang belum terealisasi serta mepertahankan seluruh capaian damai dalam bingkai kesatuan dan kedamaian Aceh yang hakiki.
Penulis : KompasTV-Aceh
Sumber : Kompas TV