> >

Kurangi Pupuk Kimia, Petani di Pemalang Ubah Sampah Jadi Pupuk Alami

Jawa tengah dan diy | 15 Juli 2024, 10:42 WIB

PEMALANG, KOMPAS.TV - Sekelompok petani di Desa Penggarit, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah telah menciptakan terobosan yang menarik. Mereka berhasil mengubah sampah menjadi pupuk alami, yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan memperbaiki hasil pertanian.

Sebuah inovasi menarik ini diciptakan oleh sekelompok petani yang dipimpin oleh koordinator kelompok tani dan kepala desa, Imam Wibowo, yang berhasil mengatasi dua masalah sekaligus, ketergantungan pada pupuk kimia dan permasalahan sampah di masyarakat.

Win inse reaktor bekerja dengan membakar sampah menggunakan enam blower untuk meratakan api pembakaran. Asap dari pembakaran kemudian diubah menjadi cairan yang dapat digunakan sebagai pupuk alami. Alat ini mampu memproses delapan kubik sampah atau setara dengan satu truk besar hanya dalam waktu lima jam.

“Penanganan sampah di Desa Pengarit, Alhamdulilah saat ini sudah ada terobosan baru. Jadi sampah ini kita kelola dengan mesin win inse reaktor, gabungan antara incinereactor dan reaktor yang semua bahan bakarnya sampah. Khusus untuk reaktor, yang nanti digunakan adalah sampah organik yang menghasilkan pupuk alternatif, pupuk biokarbon,” tutur Imam Wibowo, koordinator kelompok tani.

“Satu truk sampah tanpa pilah kapasitas delapan kubik, kita produksi selama lima jam habis. Hasilnya ada liquid smoke dari sampah campur itu, sudah dibuktikan warga Desa Pengarit untuk pengelolaan di kandang ayam. Sedangkan liquid smoke dari reaktor sebagai pengganti pestisida untuk tanaman,” ucap Wiyono, penemu alat.

Pengolahan sampah menjadi pupuk bio karbon dan asap cair ini telah terbukti efektif oleh kelompok petani di Desa Penggarit. Mereka merasakan tanaman padi tumbuh lebih sehat tanpa tanpa ketergantungan dengan pupuk bahan kimia.

“Penggunaan asap biokarbon dari pupuk organik, digunakan untuk membasmi hama dan menyuburkan tanaman. Karena kami tidak menggunakan bahan kimia, hasilnya yang lain dimakan tikus sedangkan milik kami, masih lumayan dilihat dari sini,” ujar Kasmuri, petani.

Temuan ini diharapkan akan menarik perhatian pemerintah pusat agar dapat dikembangkan secara lebih luas. Dengan solusi ini, permasalahan pertanian dan lingkungan dapat teratasi dan Indonesia dapat terbebas dari krisis pangan.

#inovasipupukalami #pemalang #liquidsmoke

Penulis : KompasTV-Jateng

Sumber : Kompas TV


TERBARU