Warga Perkotaan Manfaatkan Ponsel Pintar untuk Permudah Bertani
Jawa timur | 26 Juni 2024, 19:21 WIBMALANG, KOMPAS.TV - Kota Malang menjadi kota padat penduduk kedua di Jawa Timur. Sementara itu di tengah banyaknya jumlah penduduk, lahan pertanian sawah di Kota Malang terus menyusut tiap tahunnya, berganti dengan kawasan permukiman.
Pertanian dengan sistem urban farming pun banyak diterapkan sebagai solusi bertani di lahan terbatas perkotaan.
Seperti yang dilakukan warga RT 01 RW 02 Kelurahan Kebonsari Kecamatan Sukun Kota Malang. Bertani di kawasan ini tidak hanya lahannya yang terbatas, namun juga sempit.
Meski begitu warga tetap memakai lorong jalan sepanjang 300 meter persegi, untuk menanam beraneka sayuran.
Adalah inisiator yang sekaligus Ketua RT, Slamet Rijadi, yang kemudian berinovasi bahwa kemajuan teknologi bisa membantu pertanian perkotaan.
Menggunakan ponsel pintar, sebuah aplikasi dibuat untuk penyiraman tanaman dan pembasmian hama secara otomatis.
Selain itu warga juga memanfaatkan panel surya agar tidak tergantung listrik jika terjadi pemadaman.
"Kita bisa mempermudah teknik penyiraman, sehingga masyarakat tidak terlalu sibuk dengan menyiram, di sela dari tempat jauh misal gak sempat ke kebun bisa dijadwalkan penyiraman,sehingga tanaman tetap terjaga" Terangnya.
Urban farming membuat ketahanan warga terbentuk. Kini warga setempat tidak perlu lagi berbelanja sayur,
"Sekarang kita cukup ambil dari kebun urban farming saja sudah cukup. Jadi gak perlu beli disaat semua harganya naik, sangat senang sekali" Kata warga, Diah.
Sayuran-sayuran segar ini dipanen tiap pekannya. Sekali panen warga bisa mendapatkan 12 kilogram sayuran.
Selain dijual ke pemasok sayuran juga dibagikan gratis ke warga.
Penulis : KompasTV-Malang
Sumber : Kompas TV