Cuaca Ekstrem, Politikus PDIP Minta Pemprov DKI Jakarta Antisipasi Pohon Tumbang: Lebih Serius Lagi
Jabodetabek | 19 April 2024, 23:45 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth meminta kepada Dinas Pertamanan dan Hutan Kota untuk mendeteksi keberadaan pohon yang berpotensi tumbang saat Jakarta dilanda hujan deras disertai angin kencang.
Terlebih, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, Jumat (19/4/2024) dan Sabtu, 20 April 2024. Di antaranya ialah kawasan DKI Jakarta.
Ia menjelaskan, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta tercatat ada enam pohon tumbang dan salah satunya menimpa rumah di kawasan Jakarta Selatan.
"Dinas Pertamanan dan Hutan Kota harus sedini mungkin melakukan pendataan, pemeliharaan dan perawatan terhadap pohon-pohon perindang yang berada di tepi jalan terutama untuk pohon yang sudah tua umurnya dan rawan tumbang. Harus dilakukan lebih serius dan fokus lagi. Karena permasalahan pohon tumbang di Jakarta ini sudah sering terjadi. Harus segera dilakukan evaluasi secara menyeluruh terkait permasalahan ini dan harus di cari sebenarnya apa yang membuat masalah ini sering selalu terjadi," kata Kenneth dalam keterangannya, Jumaf (19/4/2024).
Baca Juga: Mobil Mewah Terguling serta Keluarkan Asap Usai Tabrak Pohon dan Kendaraan Lain
Selama ini, ia menilai Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta tidak bisa menjalankan amanat yang tercatat di dalam Peraturan Gubernur Nomor 24 Tahun 2021 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Pohon secara serius.
"Saya menilai bahwa Dinas Pertamanan dan Hutan Kota tidak bisa menterjemahkan Pergub Nomor 24 Tahun 2021 yang tertuang di dalam Pasal 12 hingga Pasal 16 dengan baik. Tidak bisa memahami sebenarnya apa yang menjadi hakikat utama yang terdapat dalam Pergub tersebut pada akhirnya output kinerjanya jadi terkesan kurang fokus seperti ini, apalagi mengingat ikllim cuaca belakangan ini yang tidak bisa di prediksi, jadi harus bisa segera melakukan pencegahan dini, supaya kejadian pohon tumbang ini tidak kembali terulang apalagi sampai memakan korban jiwa," ujarnya.
Selain itu, Kenneth juga meminta agar Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta agar melakukan langkah antisipasi dengan pola pemangkasan. Akan tetapi pemangkasan sering dilakukan tanpa memperhitungkan jenis dan usia tanaman. Padahal masing-masing pohon memiliki umur dan karakter yang berbeda satu sama lain.
"Jadi memang diperlukan ada pendataan pepohonan di Jakarta secara proporsional agar agenda pemangkasan bisa dilakukan secara terencana dan terukur. Seperti pemangkasan hanya dilakukan terhadap pohon-pohon yang sudah tua umurnya dan yang memang membahayakan," katanya.
Politikus PDI Perjuangan atau PDIP itu berharap agar Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta harus bisa melakukan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mencegah terjadinya kembali pohon tumbang.
"Kepala dinas harus sering berkoordinasi dengan BMKG, Basarnas hingga BPBD. Hilangkan segala ego sektoral supaya pihak distamhut bisa mendapatkan informasi terkait cuaca di Jakarta serta bisa melakukan pencegahan dini terkait permasalahan pohon tumbang ini. Apalagi kalau memang terprediksi sudah mau memasuki musim hujan atau terjadi cuaca buruk, ya sumber daya manusia distamhut harus ditugaskan untuk lebih sering turun ke lapangan dan melakukan pengecekan dan pendataan terhadap pohon-pohon mana yang layak dipangkas dan yang harus segera dieksekusi agar tidak membahayakan pengendara atau masyarakat sekitar."
"Jangan kejadian pohon tumbang selalu terulang terutama pada saat fenomena cuaca buruk sehingga di khawatirkan bisa berdampak terhadap penilaian buruk Masyarakat kepada kinerja Pemprov DKI," ujarnya.
Baca Juga: Pohon Tumbang Timpa Rumah Dinas Bea Dan Cukai Bitung
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji membeberkan sejumlah pohon tumbang di Jakarta, seperti tiga pohon di Jakarta Pusat, dua pohon di Jakarta Selatan, dan satu pohon di Jakarta Barat.
"Penyebab hujan disertai angin kencang," kata Isnawa, Rabu (17/4/2024).
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV