> >

Seruan Moral dari Kampus Sekaran, Gerakan Selamatkan Demokrasi

Jawa tengah dan diy | 8 Februari 2024, 12:48 WIB

SEMARANG, KOMPAS.TV - Puluhan civitas akademika Unnes menyerukan sejumlah poin seruan antara lain yakni agar penyelenggara negara untuk menegakkan prinsip-prinsip demokrasi dan konstitusi, serta tidak menyalahgunakan kekuasaan. Penyelenggara pemilu untuk jujur dan adil. TNI, Polri dan ASN untuk bersikap netral. Para politisi diminta untuk kembali menjadi representasi kedaulatan rakyat dan menghindari sikap oportunitif dan manipulatif. Selain itu, kaum cendikia untuk selalu menjaga integritas.

Perwakilan Civitas Unnes, Prof. Giyarto SL, mengatakan, kampus Unnes berharap pemilu berlangsung damai dan Indonesia semakin baik, namun kedamaian itu bisa terganggu dengan sikap-sikap yang dinilai tidak bijak, sehingga seruan yang mereka suarakan ini ditujukan kepada siapa saja, para elit politik hingga penyelenggara negara agar mengedepankan keadilan dan hukum.

“Kita menyeruakan agar seruan damai ini untuk Indonesia, supaya siapapaun yang penyelenggara negara mengedepakan keadilan dan hukum baik KPU maupun Bawaslu,” tegas Prof. Giyarto SL.

Sementara itu, presiden BEM Unnes, Sajiwo, mengatakan, aksi ini sebagai sikap atas kondisi politik dan demokrasi yang ada saat ini.

“Kami beri tajuk dari Kampus Sekaran, bahwa situasi hari ini perlu rasanya civitas akademika menyikapi kondisi politik dan demokrasi. Makanya empat hari kemarin kita fokus konsolidasi bersama mahasiswa lain dan berdiskusi dengan dosen dan guru besar untuk merumuskan gerakan apa yang perlu Unnes keluarkan,” ujar Sajiwo.

Di tengah aksi seruan moral dari kampus sekaran ini ada salah satu dosen di luar aksi yang meminta waktu untuk melakukan seruan dari dirinya sendiri, yang dinilai masih sejalan dengan para peserta aksi. Dia melihat tak semua seruan dari berbagai kampus tersebut bersih dari oknum-oknum yang berafiliasi dengan kontestan Pemilu 2024 ini.

“Ini sesuatu hal yang harus kita sadarkan pada seluruh komponen masyarakat, utamanya civitas akademika Unnes bahwa tidak semua suara dari kampus harus diterima dan ditelan mentah-mentah sebagai suara suci yang bebas dari kepentingan elektoral,” terang Andy suryadi, dosen sejarah.

Diharapkan seluruh pihak untuk lebih jeli dan mengkritisi apakah berbagai suara seruan dari berbagai kampus apakah murni seruan moral atau elektoral.

#seruanmoral #unnes #semarang

Penulis : KompasTV-Jateng

Sumber : Kompas TV


TERBARU