> >

Ritual Adat Arajang Umpungeng, Tradisi Membersihkan Benda Pusaka Kerajaan

Berita daerah | 22 Januari 2024, 16:19 WIB

SOPPENG, KOMPAS.TV - Ada tradisi arajang uppengeng yang di gelar warga di sana setiap tahun-nya. Tradisi membersihkan benda pusaka ini, sudah di lakukan sejak lama dan turun temurun. Seperti apa tradisi ini, berikut liputannya.

Inilah desa umpungeng, di kabupaten soppeng, sulawesi selatan. Desa ini dikenal denga tradisi adat-nya, yang sudah berjalan sejak bertahun–tahun dan di kenal dengan arajang umpungeng. 

Tradisi ini terbagi menjadi dua bagian masing–masing mallangi arajang atau pencucian benda pusaka dan maccera’ tanah atau memberikan persembahan pada tanah. Benda pusaka yang di maksud adalah segenggam rambut raja arung palaka.

Benda pusaka ini di bersihkan menggunakan air dari sumur tujuh atau sumur latoli yang di ambil sebelum ritual puncak pencucian di gelar.

Usai pembersihan benda pusaka, tradisi umpungen lainnya , maccera’ tanah di gelar. Ini dilakukan di sebuah tanah lapang yang dikenal masyarakat setempat dengan di titik tengah indonesia atau possi tanae.

Diritual adat umpungeng yaitu mattoana ini berlangsung di titik tengah indonesia. Titik tengah ini juga di juluki possi tanae oleh masyarakat setempat yang artinya pusar atau pusat tanah.

Ternyata ada sejarah panjang dibalik diadakan nya ritual yang telah berlangsung selama ratusan tahun ini.

Perayaan ritual adat arajang umpungeng merupakan ritual adat yang berlangsung setiap tahunnya di rumah arajang, yaitu salah satu rumah adat di desa umpungeng, dan ritual ini akan terus dilestarikan di masa yang akan datang.

Diawal ritual adat ini, iringan suara tabuhan gendang, menjadi pertanda dimulai nya perayaan ritual adat arajang umpungeng. Kemudian dari ruang arajang, helaian kain putih selebar setengah meter di bentangkan sebagai jalan menuju luar rumah arajang atau rumah adat umpungeng.

Prosesi dilanjutkan dengan mengeluarkan arajang sambil menginjak kain putih di pimpin oleh sesepuh adat yang berperan sebagai matoa wanua, atau pemimpin ritual adat.

Para pelaksana adat kemudian mengambil air suci di sumur tujuh atau yang umum di sebut sumur latoli yang terletak sejauh satu kilometer dari rumah arajang. Dibutuhkan waktu selama kurang lebih satu jam untuk perjalanan pergi mengambil air suci hingga kembali ke rumah arajang. Acara adat kemudian dilanjutkan dengan ritual mallangi arajang , atau pencucian arajang atau benda pusaka .

Setelah ritual mallangi arajang, agenda dilanjutkan dengan tudang sipulung bersama dengan masyarakat sekitar, tentunya dengan tujuan sebagai ajang silahturahmi antar sesama, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al qur an, dan shalawat serta rabana.

Ritual adat arajang umpungeng, mengandung banyak nilai sejarah dan budaya. Saya bangga memiliki kesempatan untuk ikut turun langsung mengikuti salah satu prosesi ritual adat umpungeng sambil menggunakan baju bodo, atau baju perempuan tradisional khas bugis.

Ritual adat umpungeng yaitu mattoana ini berlangsung di titik tengah indonesia. Titik tengah ini juga di juluki possi tanae oleh masyarakat setempat yang artinya pusar atau pusat tanah.

Titik tengah indonesia ini, merupakan tanah lapang yang dibatasi bebatuan besar dan membentuk lingkaran. Pada bagian tengahnya terdapat batu yang menutupi sebuah lubang yang berada di bawah tanah. Batu yang juga di pagari ini lah yang merupakan penanda titik tengah indonesia. Menurut masyarakat setempat, lubang itu tidak memiliki dasar, dan hal inilah yang menjadi alasan masyarakat desa umpungeng dulu menutupinya dengan batu besar.

Ketika sampai dititik tengah, saya bersama dengan seluruh orang yang menginjakkan kaki di titik tengah harus melepas alas kaki, sebagai bentuk penghormatan terhadap lokasi yang sakral ini.

Ritual adat berlangsung selama kurang lebih 30 menit dengan sangat hikmat dan sakral.

#tradisi

#ritualadat

#mallangi

Penulis : KompasTV-Makassar

Sumber : Kompas TV


TERBARU