3 Langkah Bupati Jember Tingkatkan Produktivitas Pertanian di Tanah Rawan Bencana (2)
Jawa timur | 30 Juni 2023, 10:42 WIBJEMBER, KOMPAS.TV – Bupati Jember Jawa Timur, Hendy Siswanto melakukan 3 langkah untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Jember, yang berada di daerah rawan bencana, seperti banjir dan longsor.
Langkah pertama berkaitan dengan perbaikan 190 bendungan yang rusak akibat diterjang banjir luapan sungai, yang berhulu ke lereng gunung argopuro.
Seperti diketahui, Kabupaten Jember berada di kaki lereng Gunung Argopuro, yang hingga saat ini belum ada treatment penangkapan air hujan, sehingga saat hujan deras terjadi, maka air hujan akan meluncur bebas ke arah 3 kecamatan lalu mengalir deras ke sejumlah sungai besar dan kecil di sejumlah Kecamatan.
Baca Juga: Saluran Air Tertimbun Material Banjir Bandang, Warga Krisis Air Bersih
Perbaikan 190 bendungan penting dilakukan, karena bendungan ini mengairi ribuan hektar sawah. Pemkab Jember membutuhkan dana 265 miliar untuk memperbaiki bendungan itu. Namun karena keterbatasan APBD Pemkab Jember, maka Bupati mengajukan bantuan ke Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Kami sudah bersurat melalui Kementerian PUPR dan Ibu Gubernur, agar kiranya bisa, masalah ini digendong bersama-sama, karena tidak mungkin Pemkab Jember dapat menyelesaikan masalah tersebut dalam waktu cepat karena keterbatasan anggaran,” terang Hendy Siswanto.
Langkah kedua, membuat retaining wall, yang terbuat dari tumpukan batu. Langkah ini dilakukan jika 190 bendungan yang rusak tidak dapat diperbaiki dalam waktu cepat. Retaining wall dibuat oleh DPU BMSDA atau Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air.
“Retaining wall berfungsi untuk mengarahkan air agar masuk ke pintu-pintu air yang mengaliri sawah-sawah petani, namun langkah ini tidak bisa bertahan lama, karena retaining wall terbuat dari tumpukan batu,” terang Hendy Siswanto.
Baca Juga: Sawah Rusak Terendam Banjir, Petani di Jember Gagal Panen
Langkah yang ketiga, akan mengerahkan penjaga pintu air dari DPU BMSDA agar menjaga air bersama kelompok tani atau Gapoktan atau gabungan kelompok tani. Mereka bertugas menjaga sumber daya air agar tetap bisa mengalir ke sawah petani.
Bupati juga meminta jajaran BPBD, Tagana, relawan dan masyarakat umum untuk menanam pohon yang berakar dalam dan kuat di sepanjang aliran air untuk mengurangi resiko bencana. Pohon berakar kuat dan dalam ditanam di sayap-sayap dan dinding aliran air.
#Pertanian #Sawah #RawanBencana #ResikoBencana
Penulis : KompasTV-Jember
Sumber : Kompas TV