Mesjid Tuha Ulee Kareng Berusia Ratusan Tahun
Sumatra | 6 April 2023, 14:25 WIBBANDA ACEH, KOMPAS.TV - Mesjid Tuha atau Mesjid Tua itu berada di tengah-tengah pemukiman penduduk, Desa Ie Masen, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh. Mesjid berkonstruksi kayu tersebut di bangun pada abad ke-18 Masehi atau pada masa penjajahan Belanda di Aceh.
Mesjd ini merupakan salah satu mesjid tertua yang dibangun ulama Aceh untuk menyampaikan syiar-syiar keislaman atau sudah berdiri sekitar tahun 1826 Masehi.
Meski berusia ratusan tahun, namun Mesjid Tuha ini masih berdiri kokoh bahkan sudah ditetapkan sebagai situs cagar budaya sebagai bukti perkembangan dan kejayaan Islam di masanya. Kala itu mesjid menjadi salah satu tempat membakar semangat perjuangan melawan penjajahan Belanda.
Awalnya masjid ini didirikan Teuku Meurah Lamgapang, kemudian dirinya menyuruh utusannya untuk menjemput Habib Abdurrahman Bin Habib Husen Al Mahdali atau yang dikenal dengan Habib Kuala Bak U yang berasal dari negeri Yaman untuk menyiarkan Islam disana. Bahkan mesjid ini juga pernah dijadikan pusat pendidikan Islam.
Bermula dari mesjid ini juga ajaran Islam berkembang luas di seluruh Kecamatan Ule Kareng dan digunakan untuk tujuh mukim saat itu.
Mesjid ini beratap tingkat dua dan disangga oleh dua belas tiang kayu yang terdapat beberapa ukiran kaligrafi kuno di dalamnya yaitu berisi doa qunut, penggalan ayat Al-Quran dan kalimat Syahadat. Sebelum dipugar atap mesjid tuha ini terbuat dari anyaman rumbia, namun kini diganti dengan seng.
Selain sudah ditetapkan sebagai cagar budaya, warga asli Ulee Kareng juga tidak memperbolehkan mesjid ini direnovasi karena menjaga keaslian sejarah berdirinya mesjid pertama yang ada di desa mereka.
Namun semenjak kemukiman Ulee Kareng sudah membangun mesjid yang lebih besar dan lebih luas, mesjid tuha ini mulai dijadikan sebagai balai pengajian anak-anak pada sore dan malam hari. Terkadang juga dimanfaatkan untuk pengajian ibu-ibu setiap Jumat.
Biasanya warga yang melintas mesjid ini masih ada juga yang shalat disana karena nuansa sejarah keislamannya masih sangat kental.
Di kawasan mesjid ini juga terdapat makam kesultanan pada masanya seperti makam Teungku Meurah beserta anaknya, serta makam Ulee Balang lainnya.
Penulis : KompasTV-Aceh
Sumber : Kompas TV