Tradisi Ziarah dan Bagi-Bagi Kue Apem di Makam Ki Ageng Gribig
Berita daerah | 21 Maret 2023, 19:54 WIBMALANG, KOMPAS.TV - Setiap daerah memiliki tradisi unik untuk menyambut Bulan Suci Ramadan, termasuk di Kota Malang. Menjelang bulan puasa, makam pendiri Malang ramai dikunjungi peziarah, uniknya setelah berziarah pengurus makam membagikan kue apem kepada peziarah.
Menziarahi makam leluhur atau keluarga memang kerap dilakukan oleh warga Kota Malang, tak terkecuali makam Ki Ageng Gribig, tokoh yang diyakini membuka wilayah Malang yang saat itu berupa hutan belantara. Menjelang bulan puasa, makam ini menjadi jujugan warga untuk berziarah.
Di momen menjelang bulan ramadan, pihak pengurus makam telah menyiapkan sajian kue apem, kue tradisional yang dibuat dari tepung. Apem yang dibuat di komplek pemakaman Ki Ageng Gribig ini pun lalu dibagikan kepada peziarah.
Agus, salah satu peziarah mengaku usai berziarah ke makam orang tuanya dirinya menyempatkan diri menziarahi makam Ki Ageng Gribig.
"Dari pemakaman umum Lesanpuro, makam bapak ibu saya di sana kita sambung kesini makan leluhurnya Kota/Kabupaten Malang," kata Agus.
Sementara itu Devi Haridianto, Ketua Pokdarwis Makam Ki Ageng Gribig menjelaskan, kue apem indentik dengan tradisi menyambut bulan Ramadan. Kue apem juga sebagai simbol rasa senang akan datangnya bulan ramadan dan wujud permohonan maaf kepada sanak saudara.
"Salah satu perayaan menyambut datangnya bulan puasa, kita tunjukkan rasa senang dan permohonan maaf kepada sanak saudara," Terang Devi.
Tidak hanya makam Ki Ageng Gribig, di komplek pemakaman ini juga terdapat makam para petinggi Malang pada zaman dahulu, seperti Bupati Malang pertama, kedua dan ketiga serta puluhan makam kerabatnya.
#jelangramadan #bagibagiapem
Penulis : KompasTV-Malang
Sumber : Kompas TV