Pasokan Domba Tersendat Akibat Pmk
Berita daerah | 24 November 2022, 14:12 WIBBANDUNG. KOMPAS. TV - Wabah penyakit mulut dan kuku, berakibat pada harga hewan ternak khususnya bakalah domba. Mengalami kenaikan cukup signifikan dari pada biasanya lonjakan harga yang tidak wjar tersebut akan menjadi perhatian pemerintah provinsi jawa barat.
Lonjakan harga hewan ternak khsusunya domba masih terus terjadi hingga saat ini, seiring dengan merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku.
Lonjakan hewan ternak khususnya domba terjadi akibat rantai pasok yang terhambat akibat wabah pmk, permintaan domba mengalami peningkatan selain lalulintas yang terhambat domba memiliki daya tahan tubuh melawan virus pmk lebih kuat dibanding sapi.
Mengantisi ketidaknormalan harga domba di pasaran yang saat ini dikisaran dua juta lima ratus hingga tiga juta untuk bakalan domba penggemukan dkpp jawa barat, terus melakukan upaya memutus rantai penyebaran penyakit mulut dan kuku dengan melakukan vaksinasi hewan dan pengawasna lalulintas hingga pada akhirnya bisa ikut menurunkan harga domba di pasaran.
Kenaikan hewan domba ini pun dirasakan oleh asep hidayat peternak asal pasirkoja kota bandung pasca hari raya kurban biasanya bisa membeli heran bakalan penggemukan kisaran satu juta tiga ratus ribu, sekarang harus membelinya di kisaran dua juta lebih yang dianggapnya sangat jauh dari harga normal.
Peternak kesulitan untuk menjual ke konsumen apabila harga hewan pengemukan domba belum mengalami penurunan hingga saat ini.
Para peternak berharap pemerintah bisa turun langsung untuk menstablikan harga bakalan hewan penggemukan dan bisa menangani secara cepat wabah penyakit mulut dan kuku di jawa barat.
Untuk lebih tahu berita terupdate seputar Jawa Barat, bisa klik link di bawah . IG:https://www.instagram.com/kompastvjabar/
Youtube:https://www.youtube.com/c/kompastvjaw..
Twitter:https://www.twitter.com/kompastv_jabar/ Facebook:https://www.Facebook.com/kompastvjabar/
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/346225/...
Penulis : KompasTV-Bandung
Sumber : Kompas TV