Embung Solusi Kebutuhan Masyarakat Desa
Berita daerah | 23 November 2022, 10:52 WIBPEKALONGAN, KOMPAS.TV - Program seribu embung yang dicanangkan Ganjar Pranowo pada periode pertama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, direspon langsung oleh Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Dengan menggunakan anggaran dari Pemerintah Daerah, Kepala Desa samiran berhasil mewujudkan keinginan petani untuk mudah mendapatkan air dengan membuat sebuah embung di lereng gunung Merbabu yang masuk Wilayah Desa Samiran.
Memiliki luasan sekitar seribu enam ratus meter persegi dan tampungan air mencapai lima ribu meter kubik, embung yang memiliki pemandangan eksotik itu membantu petani dalam kebutuhan air untuk menyirami lahan pertaniannya. Uniknya, embung yang difungsikan untuk pertanian memiliki manfaat ganda untuk Pariwisata. Pasalnya, embung yang berada di lereng Gunung Merbabu menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan lokal untuk melihat pemandangan Gunung Merapi yang eksotik saat cuaca cerah.
Adanya embung yang memiliki cadangan air cukup melimpah ini, mulai dimanfaatkan warga sejak dibangun tahun 2019. Pasalnya, saat musim kemarau warga desa yang rata-rata sebagai petani tidak lagi kesulitan mendapatkan air untuk menyiram lahan pertaniannya.
Program seribu embung yang dicanangkan Gubernur Jawa Tengah pada periode pertama itu, dinas pekerjaan umum sumber daya air mineral dan penataan ruang Provinsi Jateng menggandeng Kabupaten Kota untuk mewujudkan pembangunan cadangan air di Wilayah yang rawan kekeringan saat musim kemarau. Hingga saat ini, progres pembangunan tampungan air untuk seluruh Wilayah Jawa Tengah sudah mencapai seribu seratus tiga puluh lima dengan kapasitas tampungan air minimal lima ribu meter kubik.
Keberadaan embung yang dibangun di kawasan dataran tinggi dengan pemandangan eksotik ini, mulai dimanfaatkan untuk wisata selain kebutuhan pemenuhan air bersih serta pengairan pertanian. Manfaat ganda pembangunan embung ini, selain membantu pertanian juga bisa menumbuhkan usaha baru bagi masyarakat desa yang rata-rata sebagai petani.
Penulis : KompasTV-Pekalongan
Sumber : Kompas TV