> >

Cerita Jurnalis Ikut Menolong Korban Tragedi Kanjuruhan

Berita daerah | 3 Oktober 2022, 17:51 WIB

MALANG, KOMPAS.TV - Tragedi Kanjuruhan yang merenggut 130 nyawa, meninggalkan kesedihan mendalam. Tak terkecuali bagi jurnalis yang melakukan tugas peliputan. Dua jurnalis bercerita saat peristiwa kerusuhan pecah, mereka ikut menyelamatkan korban yang akhirnya tidak tertolong.

Sekumlah jurnalis baik foto, cetak, online maupun televisi, turut menjadi saksi tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam, yang menyebabkan meninggalnya 130 orang. Pewarta foto dari Kantor Berita Antara, Ari Bowo Sucipto menceritakan, saat kericuhan terjadi, ia yang baru selesai melakukan tugas jurnalistik, ikut menolong suporter yang menjadi korban. Mayoritas mengalami sesak nafas. Ia dan sejumlah wartawan lainnya membawa korban ke ruang media.

Ari tidak menyangka tragedi Kanjuruhan memakan begitu banyak korban. Ia juga menyesalkan ketidakseimbangan petugas medis yang ada untuk menolong para korban, usai ditembakkannya gas air mata.

Jurnalis televisi dari CNN, Abdul Malik, juga melakukan hal serupa dengan menolong korban. Ia menyaksikan korban yang mengalami susah nafas, dan bersama rekan jurnalis lainnya membopong korban dari tribun ekonomi karena banyak yang pingsan. Usai menolong korban ia juga berusaha mencari tabung oksigen ke petugas medis, namun tidak bisa menemukan petugas saat peristiwa terjadi.

#beritamalang
#ceritakanjuruhan
#korbankanjuruhan
#aremania
#tragedikanjuruhan
#kanjuruhan

 

Penulis : KompasTV-Madiun

Sumber : Kompas TV


TERBARU