> >

Waspada Bencana Hidrometeorologi di Wilayah Jawa Timur, Banjir Bandang hingga Angin Kencang

Peristiwa | 6 September 2022, 12:28 WIB
Ilustrasi fenomena alam hidrometeorologi. Warga melihat kondisi lokasi tanah longsor dan banjir bandang di Kampung Suruluk, Desa Wangunjaya, Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/5/2020). (Sumber: Kompastv/Ant)

SIDOARJO, KOMPAS.TV –  Masyarakat di wilayah Jawa Timur diimbau meningkatkan kewaspadaannya oleh karena adanya potensi bencana hidrometeorologi. Hal ini menurut pengamatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda.

 Kepala Stasiun Meteorologi Klas I Juanda Sidoarjo Taufiq Hermawan menerangkan, saat ini wilayah Jawa Timur berada pada musim kemarau, akan tetapi diprakirakan wilayah Jawa Timur secara umum masih berpotensi hujan dengan intensitas bervariatif dari ringan, sedang, bahkan hingga lebat dan disertai petir.

"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi seperti potensi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin," jelasnya dalam keterangan pers di Sidoarjo, Selasa (6/9/2022)dikutip dari Antara.

Taufiq menuturkan, adanya potensi bencana tersebut disebabkan oleh aktifnya gangguan gelombang atmosfer Rossby dan MJO. Selain itu, juga adanya daerah belokan angin di wilayah Utara Jawa Timur.

Baca Juga: Apa Itu La Nina? Fenomena Alam Penyebab Tingginya Curah Hujan di Indonesia

Dijelaskan, suhu muka laut di perairan Jawa Timur yang masih cukup hangat dengan anomali suhu muka laut antara +0.5 sampai dengan +1.5 derajat Celsius serta masih adanya fenomena La Nina lemah.

Oleh adanya gangguan atmosfer yang cukup signifikan tersebut menyebabkan kondisi atmosfer menjadi labil. hal itu kemudian memengaruhi dalam pembentukan awan-awan Cumulonimbus yang akan semakin intens dan dapat mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang sesaat.

 Adapun potensi hujan di wilayah Jawa Timur diprakirakan terjadi pada tanggal 6 sampai 10 September 2022, pada wilayah Gresik, Lamongan, Tuban, Nganjuk, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Blitar, Trenggalek, Bangkalan, Sampang, Sumenep, Kabupaten dan Kota Malang, Kota Batu, Lumajang, Kabupaten Pasuruan, Jember, Kabupaten Probolinggo, Situbondo dan Banyuwangi.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU