Hari Raya Galungan, Kemenangan Dharma Melawan Adharma
Berita daerah | 7 Juni 2022, 12:54 WIBGIANYAR, KOMPAS TV - Hari Raya Galungan dirayakan umat Hindu setiap 6 bulan Bali atau 210 hari sekali, yaitu pada Budha Kliwon Wuku Dungulan. Hari Raya Galungan dimaknai sebagai hari kemenangan dharma atau kebenaran , melawan adharma atau kejahatan.
Sebelum merayakan Hari Raya Galungan, umat Hindu melewati berbagai rangkaian prosesi upacara sebelumnya. Seperti Sugihan Jawa, Sugihan Bali, penyekeban, penyajaan, dan penampahan Galungan.
Pada penampahan Galungan, warga memasang penjor. Penjor adalah simbol dari Naga Basukih, yang berarti kemakmuran atau kesejahteraan. Memasang penjor pada hari Raya Galungan dapat diartikan sebagai wujud rasa bakti dan rasa terima kasih kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, atas segala kemakmuran dan kesejahteraan yang telah diberikannya.
Hingga tibalah pada hari perayaan Galungan, yakni pada hari Rabu Kliwon Wuku Dungulan. Hari ini seluruh umat Hindu pergi ke pura-pura yang ada di sekitar tempat tinggal mereka. Warga merayakan Hari Raya Galungan ini sebagai momentum ungkapan syukur kepada Tuhan dan alam.
Dari rangkaian Hari Raya Galungan ini, diharapkan umat Hindu dapat mengendalikan nafsu dan menyucikan diri, agar bisa kembali menjalani kehidupan yang lebih baik sesuai ajaran dharma.
#harirayagalungan #kemenangandharma #hindu
Penulis : KompasTV-Dewata
Sumber : Kompas TV