> >

Sidak Makanan Kedaluwarsa dan Kinder Joy Masih Dijual

Berita daerah | 15 April 2022, 12:20 WIB

SOLO, KOMPAS.TV - Sidak dilakukan oleh Komisi II DPRD Kota Solo, Jawa Tengah, bersama Dinas Perdagangan dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Di toko retail petugas memeriksa parsel lebaran dan makanan kemasan yang dijual.

Di sini petugas menemukan susu kental manis, yang hampir kedaluarsa masih dipajang. Petugas juga menemukan cokelat bermerek Kinder Joy, yang seharusnya ditarik dari peredaran masih dipasang. Badan POM menarik sementara Kinder Joy, pasca temuan kontaminasi bakteri salmonela di beberapa negara.

"Namun dari Badan POM tetap dalam rangka kajian resiko supaya masyarakat aman jadi Kinder Joy tidak dijual dulu. Jadi diturunkan dari etalase, tadi masih ada produk kinder yang masih ada di etalase, tadi sudah kita suruh turunkan supaya konsumen tidak melihat. Terus tadi info dari pemiliknya juga untuk yang bulat Kinder Joy sama distributornya sudah ditarik, pelaku usahanya mungkin terlewat," ujar Muhammad Fajar Arifin, Kepala Loka Pom Surakarta.

Sementara di pasar tradisional, petugas menemukan sejumlah bumbu dapur kemasan sudah kedaluarsa. Namun produk ini masih dijual dan belum ditarik oleh pedagang. Petugas melakukan pindai kode batang untuk mengetahui izin edar asli atau palsu. Produk yang kedaluarsa, segera ditarik agar tidak dijual lagi.

"Untuk tidak dipasang di tempat dagangannya dan kami sarankan pada saat salesnya datang untuk diganti dengan produk-produk expirednya belum tiba. Terkait yang tidak mencantumkan, kami himbau dan harapkan pedagang tidak mengambil dari perusahaan-perusahaan atau dagangan yang tidak mencantumkan expirednya," ujar Heru Sunardi, Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo.

Sidak akan rutin dilakukan menjelang Idul Fitri, sebab banyak warga yang berbelanja dalam jumlah besar dan biasanya kewaspadaan mereka rendah, sehingga bisa saja makanan berbahaya ikut terbeli dan dikonsumsi.

#makanankedaluarsa #kinderjoy #bpom

Penulis : KompasTV-Jateng

Sumber : Kompas TV


TERBARU