Jurnalis Pontianak Berani Cegat Kapolri, Ternyata Ini Alasannya
Berita daerah | 20 Januari 2022, 17:15 WIBPONTIANAK, KOMPAS.TV - Hariyadi Eko Purnomo atau Adong Eko, salah seorang jurnalis di Pontianak, mencegat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang tengah melakukan peninjauan vaksinasi, di Kantor Bupati Kubu Raya, Rabu pagi (19/01/22).
Ia mencegat Kapolri, dan menyerahkan buku hasil karyanya berjudul “Harnovia: Diculik, Diperkosa, dan Dibunuh”. Buku tersebut diserahkan Adong, dengan harapan Kapolri mau membaca, dan melihat kejanggalan di kasus tersebut.
Adong sempat menyampaikan maaf, terkait pencegatan yang ia lakukan di tengah agenda Kapolri. Ia berharap, pertanyaan dan kejanggalan dari kasus tersebut bisa terjawab, dan polisi mau membuka kembali kasus tersebut.
Kasus yang ada dalam buku tersebut, bermula pada 20 Desember 2012, saat Harnovia ditemukan meninggal dunia, di rawa belakang pabrik pengolahan minyak kelapa, di Desa Sungai Bakau besar laut, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Saat ditemukan, jenazah Harnovia dalam keadaan membengkak, mengenakan pakaian seragam olahraga. Siswi kelas 1 SMK Negeri 1 Mempawah itu, diduga menjadi korban pemerkosaan, dan pembunuhan.
Penulis : KompasTV-Pontianak
Sumber : Kompas TV