Strategi Pengembangan Pariwisata Sabang Free Trade Zone
Sosial | 7 November 2021, 15:10 WIBKOMPAS.TV - Kawasan Sabang, Aceh sebagai salah satu destinasi unggulan pariwisata di Indonesia memiliki potensi yang luar bisa untuk terus dikembangkan.
Badan Pengusahaan Kawasan Sabang, BPKS pun melakukan diskusi terfokus terkait strategi pengembangan pariwisata serta promosi Sabang Free Trade Zone, guna membangun pariwisata yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Diskusi terfokus ini dilakukan untuk mendapatkan usulan rekomendasi yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Melalui diskusi ini, BPKS berupaya untuk memperoleh perspektif dan rekomendasi pengembangan pariwisata yang terletak di Sabang Free Trade Zone sesuai dengan potensi prioritas dari para ahli.
Deputi Komersial dan Investasi BPKS, Erwanto menyebut BPKS akan fokus menggarap spot spot wisata menarik untuk dikembangkan, seperti Festival Nol Kilometer, dan Marina Club.
Para Yachter yang datang ke Sabang diharapkan betah dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di sana.
Turis domestik juga akan menjadi fokus, karena jumlahnya yang mendominasi wisatawan di Sabang mencapai 90%.
Baca Juga: Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno Kunjungi Wisata Mangrove Sorong
Sementara itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga sepakat untuk membantu BPKS dalam menawarkan potensi investasi sektor pariwisata.
Pendampingan akan dilakukan dalam bentuk advokasi demi menyiapkan investasi di Sabang.
Rumusan dari diskusi terfokus ini nantinya akan ditelaah oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Hasil dari rekomendasi akan menjadi pertimbangan dari pemerintah pusat dalam memberikan dukungan untuk pengembangan pariwisata Sabang Free Trade Zone.
Sebelumnya, seluruh peserta diskusi juga telah melakukan kunjungan lapangan ke Pulau Aceh sebagai salah satu kawasan fee trade zone.
Rekomendasi juga membantu mengidentifikasi titik situs pariwisata yang layak untuk dikembangkan beserta dengan infrastrukturnya, bagi pengembangan arah baru pariwisata Sabang Free Trade Zone yang berkelanjutan.
Penulis : Luthfan
Sumber : Kompas TV