Terbukti Ada Unsur Kekerasan, BEM UNS Tuntut Rektorat Bubarkan Menwa
Berita daerah | 2 November 2021, 15:14 WIBSOLO, KOMPAS.TV - Universitas Sebelas Maret Solo membekukan seluruh kegiatan organisasi kemahasiswaan, resimen mahasiswa (Menwa).
Pembekuan ini dilakukan setelah hasil otopsi terhadap Gilang Endi Saputra dirilis dan diketahui Gilang Endi meninggal dunia diduga karena mengalami tindak kekerasan dalam pendidikan dasar Menwa yang diikutinya.
Rekomendasi ini langsung ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya surat keputusan pembekuan unit Resimen Mahasiswa.
Pihak universitas kini tengah mengumpulkan data untuk mengevalusi kegiatan menwa di lingkungan kampus.
Namun, UNS menyerahkan sepenuhnya proses penyidikan kasus ini kepada kepolisian.
Terkait dengan proses penyidikan, Polda Jawa Tengah melakukan asistensi guna mendalami penyebab meninggalnya Gilang.
Asistensi dilakukan secara tertutup di Mapolresta Solo, Jawa Tengah.
Sebelum melakukan gelar perkara, polisi akan terlebih dahulu meminta keterangan dari ahli forensik untuk membaca hasil visum korban.
Dukungan terhadap pengusutan kasus ini juga disampaikan badan eksekutif mahasiswa Universitas Sebelas Maret Solo.
Senin, 1 November, mahasiswa melakukan demonstrasi menuntut pembubaran Resimen Mahasiswa yang dinilai terlalu militeristik dan tidak sesuai dengan dunia pendidikan.
Gilang Endi Saputra, mahasiswa Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sekolah Vokasi UNS diduga mengalami tindak kekerasan saat mengikuti pendidikan dan latihan dasar pra gladi Resimen Mahasiswa UNS.
Gilang sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan namun nyawanya tak tertolong dan meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Penulis : Reny-Mardika
Sumber : Kompas TV