> >

Keadilan Energi Untuk Warga Pelosok Sulawesi

Berita daerah | 2 November 2021, 13:11 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.TV - Pertamina terus berupaya untuk menyetarakan harga BBM di seluruh pelosok negeri untuk mewujudkan keadilan energi. Salah satunya di kecamatan Seko kabupaten Luwu Utara. Pengiriman BBM kedaerah yang memiliki akses jalan yang sangat sulit tersebut harus ditempuh selama tiga hingga empat hari dengan menembus jalanan berlumpur dan rawan longsor.

Kecamatan Seko, kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan terkenal dengan potensi pertanian, perkebunan dan lanskap alam yang menawan. Sayangnya wilayah ini sekian lama terisolir dikarenakan infrastruktur dan akses untuk menuju tempat ini sangat sulit  dulunya wilayah ini sempat terkenal dengan ojek termahal di dunia harga BBM pun melambung hingga mencapai 35 ribu rupiah per liter kondisi ini tak menyurutkan langkah pertamina untuk mewujudkan keadilan energi melalui program BBM 1 harga

Perjalanan energi dimulai dengan melakukan pengisian bahan bakar minyak di terminal BBM Palopo, desa Karang - Karangan, kecamatan Bua, kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Para petugas pertamina inipun dengan tulus mengemban tanggung jawab mengantarkan energi . Usai melakukan pengisian BBM dengan menggunakan mobil tangki selanjutnya mobil tersebut menuju ke desa Tandung, kecamatan Sabang, kabupaten Luwu Utara, sejauh 82 KM untuk pemindahan BBM kedalam drum untuk diangkut dengan mobil truk yang telah dimodifikasi. Usai melakukan pemindahan BBM  perjalanan bahan bakar minyak terus berlanjut melewati tanjakan dan jalan menantang sejauh 95 KM dan terpaksa truk bermalam di dusun Palandoang dikarenakan jalanan yang dilewati berikutnya merupakan hutan belantara dan kondisi mesin sempat bermasalah. 

Pagi harinya, tim melakukan briefing untuk mempersiapkan perbekalan dan segala kemungkinan. Jarak ke SPBU sebetulnya hanya 13 KM.  Namun, jalanan yang rusak mengakibatkan perjalanan menempuh waktu satu hari. Mobil truk kemudian berjalan melewati sungai dan menembus kubangan lumpur sampai pada akhirnya tertahan dikarenakan ada kendaraan lain yang mogok dan menutupi akses jalan kendaraan. Akhirnya seluruh tim Pertamina turun bergotong-royong membantu agar kendaraan tersebut dapat melintas. Tetapi di tengah hendak melanjutkan perjalanan hujan mengguyur yang mengakibatkan jalanan berlumpur dan sulit dilewati  seluruh kendaraan berat lainnya pun terjebak di lokasi tersebut. Idealnya truk tersebut sampai di SPBU di dusun Lambiri  namun dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan mereka pun memutuskan untuk bermalam di hutan dengan bekal seadanya dan memutar balik ke dusun Palangdoang untuk memindah BBM ke moda transportasi lainnya yakni ojek motor dikarenakan BBM hanya mungkin dikirimkan melalui jalur motor.

Ke esokan harinya tim pun memindahkan BBM dari truk  ke ojek motor  dengan menggunakan jerigen  perjuangan petugas Pertamina tidak putus dan menyerah dengan medan dan kondisi tak lain tak bukan agar masyarakat seko mendapatkan bbm dengan harga yang murah . Perjalanan pun mendapatkan pengawalan dari aparat setempat untuk menjamin BBM sampai ke tujuan dengan selamat. Usai menempuh waktu total 3 hari dari terminal BBM Palopo  akhirnya bbm sampai ke spbu di dusun Lambiri dengan jarak total 187 KM.

SPBU Lambiri dan BBM 1 harga inipun sengaja dihadirkan oleh PT Pertamina  yang didasari keresahan sejak 76 tahun Indonesia merdeka warga Seko, kabupaten Luwu Utara belum pernah merasakan keadilan energi dikarenakan harga BBM yang mahal. Konsumsi BBM di wilayah ini mencapai 10 Kilo Liter premium dan 10 Kilo Liter solar perbulannya. 

Hadirnya BBM satu harga inipun disambut antusias oleh warga Seko  Imran salah satunya  Petani Kopi inipun harus membeli BBM dengan harga 440 ribu rupiah dalam satu drum berisi 35 Liter  untuk menggiling kopi hasil bertaninya  dan kini Imran bisa berhemat lantaran BBM jenis premium ini hanya dibandrol 6.450 rupiah perliter dan biosolar dengan harga 5.150 rupiah perliter 

Meski demikian  warga kecamatan Seko, kabupaten Luwu Utara inipun masih menaruh harapan besar terhhadap pembangunan infrastruktur jalan  yang dimana menjadi salah satu kendala pendisitribusian bahan bakar minyak untuk sampai ke SPBU Lambiri, kecamatan Seko, Luwu Utara. 

Selain itu dengan didasari dengan niat yang baik untuk membantu perekonomian masyarakat Seko  SPBU Lambiri inipun didirikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seko dalam berkebun  dan juga dalam transportasi motor sehari-sehari . Yang dimana dulunya harga bahan bakar minyak di kecamatan Seko mampu menembus 25 ribu hingga 35 ribu rupiah perliter  dan hal inipun membut biaya ojek menuju Seko menjadi ojek termahal didunia hingga 1,5 juta rupiah.

Pertamina terus berkomitmen menghadirkan energi berkeadilan sesuai dengan amanat UU no. 30 tahun 2007 mengenai energi dimana Pertamina terus mendorong availability, accessibility, acceptability dan affordability energi di suatu wilayah. Pertamina juga menjamin ketersediaan energi terutama BBM di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T) yang sebelumnya belum dapat menikmati akses energi sama seperti di wilayah lainnya dikarenakan lokasi dengan akses yang sulit. Pertamina menanggung seluruh biaya distribusi BBM di lokasi sesulit apapun demi menghadirkan harga BBM di suatu wilayah sama dengan harga BBM di SPBU yang berada di kota, sehingga asas keadilan dalam sila ke-5 Pancasila dapat dinikmati oleh semua warga negara Indonesia di lokasi manapun, terutama dalam hal mendapatkan akses energi. 

#bbm
#pertamina
#pelosok

Penulis : KompasTV-Makassar

Sumber : Kompas TV Makassar


TERBARU