Viral Kakek Pemulung Dituduh Mencuri dan Dipukuli, Putri Gus Dur Geram
Viral | 28 Oktober 2021, 11:13 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Viral sebuah video di twitter tentang seorang kakek dipukuli karena dituduh mencuri. Terlihat sang kakek itu memakai topi, kaos dan celana biasa. Ia tampak dipukuli oleh bapak berbaju merah dan hitam hingga terjungkal dari kursi yang didudukinya. Si kakek pun tampak kesakitan.
Putri Gus Dur, Alissa Wahid, pun geram dengan video yang viral itu. Ia bahkan bertanya, kok bisa-bisanya memukuli orang tua? Apa yang melatarbelakangi hingga membuat tega berbuat kekerasan kepada orang tua.
“Ini di mana? Kejadiannya seperti apa? Saya pengen cari bapak-bapak baju merah & hitam yang mengeplaki kakek ini,” cuit Alissa Wahid akun twitternya @alissawahid sebagaimana dilihat KOMPAS TV Kamis (28/10).
Baca Juga: Viral! Bajing Loncat Curi Telur dari Mobil Pikap
Koordinator Jaringan GUSDURian ini juga mengingatkan soal ketidakbolehan melakukan kekerasan, apa pun alasannya. Meskipun si kakek benar mencuri, misalnya, menurutnya harus tetap mendapatkan keadilan.
“Kalaupun si kakek benar mencuri, tidak ada alasan melakukan kekerasan seperti ini. Apalagi kalau tidak bersalah,” ujarnya.
Netizen pun memberi komentar beragam, sebagaimana amatan KOMPAS TV, netizen tampak jengkel dengan orang-orang yang memukuli si kakek, khususnya yang dilakukan bapak berbaju merah yang memukuli kakek hingga terjungkal itu.
"Kenapa tiap hari kita disuguhi adegan pelampiasan kemarahan ? Mengapa begitu banyak orang marah-marah?" cuit akun @icholiur
"Astaghfirullaah.. Terlepas dari benar atau salah si Bapak tua itu, tolong jangan lalukan kekerasan pada org tua. Banyak yg ngeplaki, baju merah, baju coklat dan pria yg tidak mengenakan baju atasan," cuit @ziesusilo
Sampai saat berita ini ditulis, belum diketahui secara detail lokasi, nama dan tempat kakek yang dituduh mencuri itu. Namun diduga peristiwa ini terjadi di Majalengka. Si Kakek sendiri diduga tinggal di Ds Cicadas, Kecamatan Jatiwangi, sebuah daerah di Majelangka.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV