Gempa Swarm Getarkan Wilayah Jawa Tengah, Masyarakat Diimbau Waspada Gempa Susulan!
Peristiwa | 25 Oktober 2021, 13:13 WIBSEMARANGM KOMPAS.TV - Personel TNI dari Kodam IV Diponegoro, Jawa Tengah mendirikan tenda darurat berukuran 6 x 20m di Kelurahan Pojoksari, Kabupaten Semarang, Senin (25/10/2021) pagi.
Tenda darurat didirikan untuk mengantisipasi dampak rangkaian gempa yang sebelumnya terjadi.
Tenda darurat akan difungsikan sebagai titik kumpul evakuasi warga jika gempa susulan kembali terjadi.
Sebelumnya, akibat rentetan gempa yang terjadi sejak Sabtu (23/10/2021) dini hari lalu, 8 rumah mengalami kerusakan ringan.
Gempa mengguncang sejumlah wilayah di Jawa Tengah hingga puluhan kali sejak Sabtu (23/10/2021) dini hari.
Baca Juga: Penampakan Lokasi Jalur Wisata Berastagi yang Longsor, Tewaskan 3 Orang
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di 13km di Barat Laut Salatiga.
Sejumlah rumah rusak akibat gempa di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang pada Sabtu (23/10/2021) dini hari.
Kerusakan terjadi pada bagian dinding rumah yang retak.
Di Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang guncangan gempa masih dirasakan warga hingga Minggu (24/10/2021) pagi.
Khawatir dampak gempa, sejumlah warga mendirikan tenda dengan menggunakan terpal.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Semarang mendirikan tenda darurat di halaman RSUD Dokter Gunawan Mangunkusumo, Ambarawa untuk mengantisipasi gempa susulan.
Pihak rumah sakit juga memindahkan 3 pasien covid-19 ke rumah sakit di Ungaran sebagai antisipasi dampak gempa.
Sejak Sabtu (23/10/2021) dini hari, BMKG mencatat telah terjadi 33 kali gempa dengan perincian 32 kali gempa susulan dan 1 gempa utama dengan magnitudo kecil tidak melebihi magnitudo 3,5.
Baca Juga: Banjir Bandang Rusak Tempat Wisata
Gempa Tektonik Swarm ini punya kekuatan magnitudo tidak lebih dari 3,5 dengan kedalaman gempa kurang dari 30 km, namun frekuensi gempa yang dirasakan sangat tinggi.
Gempa ini terjadi karena proses kegunungapian. Biasanya gempa terjadi di zona sesar aktif.
Gempa tampak dari bentuk gelombang geser dan biasanya terjadi karena sesar mengalami rayapan.
Hinga kini belum ada laporan tentang kerusakan berat ataupun korban jiwa akibat gempa yang melanda Jawa Tengah.
Meski demikian warga diminta tetap waspada mengantisipasi gempa susulan yang masih mungkin terjadi.
Penulis : Shinta-Milenia
Sumber : Kompas TV