PTM di Tiga SD di Kota Semarang Dihentikan
Berita daerah | 24 September 2021, 15:28 WIBSEMARANG, KOMPAS.TV - Satu guru dan tujuh siswa di tiga Sekolah Dasar terkonfirmasi positif Covid 19, Wali Kota Semarang menghentikan kegiatan pembelajaran tatap muka di tiga SD tersebut, sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengaku sudah mendapat informasi terkait adanya siswa dan guru yang terpapar Covid-19 saat pembelajaran tatap muka. Langkah yang diambil oleh Dinas Pendidikan Kota Semarang, yakni dengan melakukan upaya pencegahan dengan menghentikan sementara kegiatan pembelajaran tatap muka di tiga sekolah yang siswa serta gurunya terkonfirmasi terpapar Covid-19 tanpa gejala.
Hendrar Prihadi berharap, pihak sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka harus disiplin menerapkan protokol kesehatan di lingkungan sekolah, sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19. Karena sampai saat ini belum ada vaksin untuk siswa Sekolah Dasar.
"Kemarin ada laporan 3 sd yang kedapatan siswanya 1 orang, gurunya juga 1 kemudian kita lakukan langkah-langkah upaya preventif dengan memberhentikan PTM, kemudian dilakukan tracing, tapi alhamdulillah ini bukan sebuah klaster sekolah, karena tidak ditemukan siswa lain yang tertular, maupun guru" tutur Hendrar Prihadi, Wali Kota Semarang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang mengimbau kepada guru dan siswa di sekolah dasar untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan terutama wajib memakai masker saat proses belajar mengajar di kelas maupun di lingkungan sekolah.
"Belum vaksin juga untuk anak-anak ini yang harus benar-benar dipatuhi, guru wajib memakai masker, jangan sampai mengajar hanya menggunakan faceshield" ujar Abdul Hakam, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Sementara itu, pelaksanan pembelajaran tatap muka di SMP Negeri 1 Kota Semarang berjalan lancar. Sejak pembelajaran tatap muka dilakukan pada awal Agustus lalu, pihak sekolah selalu menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Secara umum sudah lancar, untuk tempat cuci tangan juga sudah memadai, jalur anak masuk dan keluar sudah kami beri tanda panah, kemungkinan untuk pertemuan anak bisa diminimalkan, sehingga bisa mengurangi kerumunan" ujar Agus Winarto, Wakil Kepala SMP Negeri 1 Kota Semarang.
Penerapan protokol kesehatan ketat selama pembelajaran tatap muka dilakukan, untuk mencegah klaster sekolah tatap muka seperti yang terjadi di Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Jepara.
#protokolkesehatan #sekolahdasar #covid19
Penulis : KompasTV-Jateng
Sumber : Kompas TV