Mahasiswi Diduga Alami Pelecehan Seksual Secara Verbal oleh Oknum Kampus di Banjarmasin
Berita daerah | 23 September 2021, 15:11 WIBBANJARMASIN,KOMPAS.TV - Lingkungan Kampus Universitas Islam Kalimantan, Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari dihebohkan dengan kabar dugaan pelecehan seksual secara verbal atau catcalling .
Menurut keterangan korban M-R , kejadian tersebut bermula pada tanggal 11-13 September lalu saat ia ingin berkonsultasi terkait pengajuan beasiswa melalui pesan whatsapp terhadap pelaku yang disebut sebagai oknum pegawai kampus tersebut.
Baca Juga: Polisi Selidiki Dugaan Korupsi di Bawaslu Kabupaten Banjar
Namun berbeda dari harapan, oknum tersebut tak hanya menanyakan identitas korban namun juga mengajak nya jalan dan melakukan hal tak senonoh .
Korban semula ingin peristiwa yang dialaminya tersebut hanya ingin disimpan sendiri, namun ia justru khawatir hal serupa juga terjadi pada mahasiswi lain .
“Saya tanya tentang persyaratan beasiswa itu apa saja, beliau aneh jawabnya, syaratnya saya berani ngasih apa ke beliau katanya, saya kira uang atau apa, ternyata dia mau sama saya, ” Ucap terang korban.
"Beliau chat terus, saya respon ternyata jawabannya sudah lain-lain sampai minta cium," tambahnya.
Terkait hal ini Wakil Rektor III Biro Kemahasiswaan Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al Banjari, Idzani Muttaqin.
Mengaku pihaknya masih belum mendapatkan laporan dari Mahasiswa bersangkutan , sehingga pihaknya perlu memastikan apakah oknum tersebut benar karyawan Uniska dan di bidang kemahasiswaan .
Ia juga mengaku kasus penipuan yang mengatasnamakan pihak kemahasiswaan atau kampus kerap terjadi , sehingga pihaknya perlu melakukan investigasi internal terlebih dahulu .
“Mengumpulkan data dulu dibantu tim hukum, kami kumpulkan data dulu nanti kita investigasi,” Ucap Wakil Rektor III Biro Kemahasiswaan, Idzani Muttaqin.
Baca Juga: Detik-detik Polisi Tangkap Tersangka Pembunuhan Penjual Es Krim di Kabupaten Banjar
Pihak kampus mengharapkan korban agar melapor dan menjamin kerahasiaan informasi.
Kasus inipun semakin ramai diperbincangkan di media sosial.
Penulis : KompasTV-Banjarmasin
Sumber : Kompas TV