> >

Atasi Penurunan Tanah dengan Pompa dan Kolam Retensi

Berita daerah | 19 Agustus 2021, 14:46 WIB

SEMARANG, KOMPAS.TV - Penurunan muka tanah atau land subsidence menjadi persoalan serius bagi beberapa daerah, seperti di Kota Semarang, Pekalongan dan Demak. Agar tidak semakin parah, pakar hidrologi mengusulkan pembuatan stasiun pompa di kawasan pesisir dan kolam retensi.

Bencana geologi yang terjadi dalam kurun waktu 20 tahun terakhir di kawasan Pesisir Pantura Jawa khususnya di Kota Pekalongan, Semarang dan Demak, membuat tim kajian Universitas Islam Sultan Agung Semarang, terus melakukan penelitian.

Pakar hidrologi, Prof. Imam Wahyudi, yang juga sebagai dosen Fakultas Teknik Sipil Program S3 Universitas Islam Sultan Agung, menjelaskan bahwa penurunan muka tanah atau land subsidence disebabkan beberapa faktor, diantarnya faktor alam, seperti banjir dan rob yang terus-menerus menyebabkan terbentukanya batuan lempung yang berakibat tanah tak kuat menahan beban infrastruktur yang juga dibangun secara masif.

Sedangkan faktor non alam atau disebabkan oleh manusia yaitu penggunaan atau eksplotasi air tanah yang berlebihan.

Melihat kondisi itu Prof. Imam Wahyudi mengusulkan dalam penanganan penurunan tanah di kawasan pesisir agar tidak semakin parah, antisipasi rob dengan pembuatan stasiun pompa yang terdiri dari pompa-pompa portable dan kolam retensi dan yang lebih penting adalah pembuatan tanggul rob.

"Adanya tanggul rob, kemudian kolam retensi atau detensi dan saluran-saluran yang bagus serta yang lebih prinsipal lagi yaitu kedisiplinan di dalam pengelolaan pompa, itu yang bisa diandalkan saat ini karena Kota Semarang di beberapa wilayahnya di utara itu sudah lebih rendah dari pada muka air laut. Jadi itu yang bisa diupayakan," ujar Imam Wahyudi, pakar hidrologi Unissula Semarang.

Sementara itu, Kepala Desa Sayung, Demak, Munawir menyebutkan, bahwa ada 13 desa di Demak yang terdampak rob dan juga penurunan tanah, diantaranya Desa Sriwulan, Desa Bedono, Sido Gemah, Sidorejo, Purwosari, Sayung.

"Harapan kami ada solusi yang artinya ketika kami harus menunggu tanggul laut ini, kasihan masyarakat kami yang mungkin terlalu lama," kata Munawir, Kepala Desa Sayung, Demak.

Munawir berharap pemerintah bisa turun tangan untuk mengatasi meluasnya rob yang berdampak terhadap penurunan muka tanah.
#bencanageologi #unissula #kotasemarang

Penulis : KompasTV-Jateng

Sumber : Kompas TV Jateng


TERBARU





A PHP Error was encountered

Severity: Core Warning

Message: PHP Startup: Unable to load dynamic library 'newrelic.so' (tried: /usr/lib64/php/modules/newrelic.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so: cannot open shared object file: No such file or directory), /usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so: cannot open shared object file: No such file or directory))

Filename: Unknown

Line Number: 0

Backtrace: