Air Sungai Tercemar Limbah Pabrik Akibat Kesalahan Manusia
Berita daerah | 12 Agustus 2021, 16:06 WIBKOMPAS.TV - Sebuah pabrik penghasil bentonit di Sukabumi, Jawa Barat, akhirnya buka suara, terkait insiden pembuangan limbah ke Sungai Cikaso. Mereka mengakui ada kesalahan pembuangan limbah.
Dan sementara itu, warga sekitar mengaku saat ini merasa gatal setelah mandi di sungai yang tercemar, selain itu hewan ternak warga juga banyak yang sakit.
Kasus pembuangan limbah kimia dari pabrik PT Clarian ke Sungai Cikaso, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat terus membuat warga resah.
Kini pihak perusahaan PT Clarian buka suara terkait kasus tersebut. Pihak perusahaan mengakui bahwa limbahnya tersebut terbuang ke sungai karena kesalahan manusia atau human error.
Baca Juga: Sopir Tewas di Tempat Usai Truk Terjun ke Sungai Selo
Dimana limbah yang mengandung zat asam sebanyak 5 meter kubik terbuang secara tidak sengaja ke Sungai Cikaso dari lokasi pengolahan limbah, sehingga pH air Sungai Cikaso berada di bawah normal yaitu 2,6.
Pihak perusahaan pun mengklaim bahwa limbah yang terbuang ke sungai tersebut aman tidak membahayakan manusia karena setara dengan air cuka.
Merekapun mengaku, terkait kasus ini telah diadakan pertemuan dengan pejabat desa sebanyak dua kali.
Baca Juga: PMI Jateng Buat Eco Enzyme dari Limbah Organik
Sementara itu warga yang berada di Kampung Cadas Ngampar, Desa Neglasari yang jaraknya kurang dari 10 kilometer dari lokasi pabrik PT Clarian saat ini mengaku telah merasakan dampak dari Sungai Cikaso yang tercemar limbah tersebut.
Mereka mengaku merasakan gatal-gatal setelah mandi di Sungai Cikaso. Selain itu hewan ternak seperti kerbau yang berkubang di Sungai Cikaso saat ini terserang penyakit dan lahan pertanian padi yang teraliri air Sungai Cikaso, tanaman padinya menjadi jelek dan terancam gagal panen.
Kini warga sudah tidak berani memanfaatkan air Sungai Cikaso tersebut, mereka lebih memanfaatkan air sumur seadanya untuk kebutuhan sehari hari, termasuk untuk minum hewan ternaknya.
Penulis : Luthfan
Sumber : Kompas TV