Syawalan, Pedagang Selongsong Ketupat Kembali Menjamur
Berita daerah | 19 Mei 2021, 13:18 WIBSEMARANG, KOMPAS.TV - Menjelang perayaan Syawalan atau tradisi kupatan, aktivitas jual beli janur dan selongsong ketupat di Pasar Kedungmundu Kota Semarang kembali terlihat ramai.
Belasan pedagang menempati sejumlah titik di kawasan Pasar Kedungmundu Kota Semarang. Jemari mereka cukup terampil menganyam selongsong ketupat dari janur atau daun kelapa yang masih muda.
Masyarakat Jawa yang menganut agama Islam selalu mengadakan tradisi Syawalan atau tradisi kupatan yang dilaksanakan tujuh hari setelah Hari Raya Idul Fitri. Setiap tradisi Syawalan, pedagang musiman selongsong ketupat kembali menggelar dagangannya, walaupun tahun ini penjualan selongsong ketupat tidak terlalu banyak. Harga satu ikat selongsong ketupat dibandrol Rp 5.000 hingga Rp 8.000.
Selongsong ketupat sendiri terbuat dari daun kelapa muda yang dirangkai menjadi anyaman berbentuk persegi. Di dalamnya kosong, karena nantinya akan diisi beras lalu direbus menjadi ketupat. Momen tradisi Syawalan menjadi berkah bagi pedagang selongsong ketupat, karena warga selalu menyiapkan makanan ketupat lengkap dengan lauk pauknya.
#TradisiSyawalan #Ketupat #HariRayaIdulFitri
Penulis : KompasTV-Jateng
Sumber : Kompas TV