Kisah Mahasiswa UNY Mengajar di Tengah Banjir Bandang
Sosial | 19 April 2021, 19:02 WIBNTB, KOMPAS.TV- Tania Azhari Meliyani adalah salah satu mahasiswa UNY yang terpilih mengikuti program Kampung Mengajar yang diinisiasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tania yang berasal dari Desa Tente, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu pun mengajar pelajaran bahasa Inggris dan Indonesia di SDN 4 Tente.
Sekolah itu tidak jauh dari rumahnya. Semua berjalan lancar sampai banjir bandang menerjang wilayahnya.
Ia masih ingat betul hari Jumat, awal April 2021. Banjir bandang menerjang sejumlah daerah di Kabupaten Bima, seperti Kecamatan Monta dan Kecamatan Woha. Tidak hanya merusak rumah warga, banjir juga membuat beberapa tembok dan pagar sekolah rusak.
Baca Juga: Mahasiswa UNY Temukan Alat Sortir Jambu Biji Berbasis Artificial Intelligence
Desa Tente juga terdampak. Sekolah tempat mahasiswa UNY mengajar itu diliburkan. Namun, ada hal yang membuat Tania tidak bisa lupa.
Para siswa-siswi di sekolah itu meminta Tania untuk tetap mengajar. Permintaan itu mereka lontarkan satu hari setelah banjir bandang datang.
“Salah satu hal yang sangat memotivasi saya untuk tetap mengajar adalah siswa-siswi yang tidak terkena dampak banjir tetap semangat meminta saya untuk tetap mengajar,” ujar mahasiswa jurusan Sastra Inggris UNY ini, Senin (19/4/2021).
Baca Juga: Mahasiswa UNY Bikin Semprotan Anti Bau Helm dari Limbah Kulit Nangka
Tania pun memilih untuk mengajar secara daring pasca sehari banjir bandang. Sebelum banjir menerjang, ia cenderung menyukai mengajar secara luring.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV