Elpiji 3 Kg Sulit Didapat, Warga Beralih Gunakan Kayu Bakar untuk Memasak
Berita daerah | 20 Februari 2021, 08:58 WIBBANJARMASIN, KOMPAS.TV - Kelangkaan gas elpiji turut yang terjadi di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan dirasakan warga Desa Teluk Ujung Benteng, Kelurahan Mantuil Banjarmasin.
Saat ditemui Kompas.tv jumat siang (19/2/2021), Seorang warga, Hamdiah, mengaku sejak 1 minggu terakhir sudah kembali beralih ke kayu bakar.
Langkah itu diakui warga yang tinggal di rumah sederhana ini dikarenakan kesulitan mendapatkan dan mahalnya harga gas elpiji 3 kilogram.
Baca Juga: PPKM Mikro di Banjarmasin, Satgas Tegur Warga Tak Bermasker
Namun Hamdiah juga menjual kayu bakar kepada warga.
Kondisi inipun turut membuat penjualan kayu bakar miliknya naik hingga 100 persen dari awalnya Rp. 25.000 perhari kini Hamdiah dapat menjual kayu bakar hingga Rp. 50.0000 perhari.
"seminggu ini kami sudah beralih sebagian gunakan kayu bakar kalau gas sedang tidak ada. kebetulan kami juga menjual kayu bakar, jadi penjualannya juga semakin ramai karena warga sekitar juga mulai gunakan kayu bakar," ucap Hamdiah.
Hal yang sama juga dirasakan seorang pedagang gorengan di kawasan wisata Pulau Bromo, Hani.
Hani mengaku sempat pasrah apabila gas yang dipakainya saat ini habis.
Ia akan sementara berhenti berjualan gorengan.
"dapat cuma satu, itupun susah. Jadi kalau gasnya habis ya berhenti dulu jualan gorengan dan yang dimasak lainnya," ucap Hani.
Baca Juga: Balita Penderita Jantung Bocor, Ketua DPRD Banjar Janji Bantu Keluarga
Langkanya gas elpiji sejak satu minggu terakhir membuat harga di tingkat eceran menembus harga Rp. 50.000 sampai Rp. 60.000 untuk gas 3 kilogram atau gas tabung melon bersubsidi.
Penulis : KompasTV-Banjarmasin
Sumber : Kompas TV