Jangan Ragu Menghabiskan Liburan Akhir Tahun dengan Menginap di Hotel Yogyakarta
Berita daerah | 18 Desember 2020, 18:29 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Sekalipun tingkat keterisian hotel-hotel di Yogyakarta sampai saat ini masih 42 persen untuk liburan Natal dan Tahun Baru. Meskipun demikian,Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merasa optimistis okupansi hotel bisa melonjak sampai 70 persen.
Optimisme muncul bukan tanpa alasan. Hotel-hotel di Yogyakarta memiliki kesempatan meningkatkan okupansi dari pembatasan perjalanan yang diterapkan sejumlah daerah. Terlebih, hotel dan restoran di Yogyakarta yang berada di bawah naungan PHRI sudah mendapatkan verifikasi protokol kesehatan dari gugus tugas Covid-19 dan sertifikasi CHSE (Clean, Health, Safety, and Environment).
Baca Juga: Batal ke Bali pada Liburan Akhir Tahun, Wisatawan Belum Tentu ke Yogyakarta
Menurut Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, ada 224 hotel di Yogyakarta dan kabupaten lain di bawah naungan PHRI. Sebanyak 189 sudah sudah terverfifikasi gugus tugas Covid-19, sedangkan sisanya proses verifikasi.
“Tapi mayoritas sudah bersertifikasi CHSE,” ujarnya, Jumat (18/12/2020).
Deddy mengatakan verifikasi dan sertifikasi menjadi modal hotel di Yogyakarta untuk menumbuhkan kepercayaan wisatawan dan para tamu hotel. Terlebih, pemda DIY tidak menutup akses pariwisata.
Ia juga menegaskan kepada pengelola hotel-hotel di Yogyakarta untuk tidak main-main dalam protokol kesehatan Covid-19. Bahkan, ia tidak segan membiarkan hotel-hotel yang melanggar ditindak sesuai dengan pergub.
“Kemarin ada lima hotel di Yogyakarta yang sudah kami jewer, mereka menggelar pertemuan tidak sesuai protokol kesehatan, sementara peringatannya tertulis, kalau berat bisa kami cabut,” ucapnya.
Baca Juga: Penurunan Daya Beli di Yogyakarta Tak Selamanya Berdampak Negatif, Mengapa?
Deddy menuturkan tidak melarang hotel-hotel di Yogyakarta dan kabupaten lainnya di DIY menggelar kegiatan, akan tetapi protokol kesehatan harus dengan ketat diterpakan. Ia tidak ingin ada klaster baru Covid-19 dari hotel dan restoran.
Penulis : Switzy-Sabandar
Sumber : Kompas TV