Matahari Terbenam Jadi Saksi Bisu Pembunuhan Wanita di Kebun Salak Sleman
Berita daerah | 4 Desember 2020, 12:37 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Sakit hati karena kerap dibanding-bandingkan dengan laki-laki lain menjadi motif pelaku pembunuhan wanita di kebun salak Sleman pada tujuh tahun lalu. EBP (39), Pelaku pembunuhan wanita di kebun salak Sleman itu merasa kesal dengan kekasihnya, Sri Utami (40).
Sri Utami sehari-hari bekerja sebagai penjual angkringan, sedangkan EBP adalah pengamen. Sebagai penjual angkringan, korban kerap bertemu dan mengenal banyak orang.
“Dari sinilah tersangka pembunuhan wanita di kebun salak Sleman ini merasa sakit hati, karena korban kerap bertemu pria lain dan membandingkan dengan EBP,” ujar Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol Burkan Rudi Satria, dalam jumpa pers di Mapolda DIY, Kamis (3/12/2020).
Baca Juga: Plat Nomor Jadi Kunci Terkuaknya Pembunuhan Wanita di Kebun Salak Sleman Tujuh Tahun Lalu
EBP merencanakan untuk menghabisi kekasihnya. Ia mengajak Sri Utami melihat matahari terbenam di wilayah Kaliurang.
Seusai melihat sunset, EBP menghabisi kekasihnya dengan memukul kepala korban menggunakan helm diikuti dengan kekerasan fisik lainnya. Setelah kekasihnya tidak bernyawa, ia menutupi jasad korban dengan daun salak.
Atas perbuatannya, tersangka pembunuhan wanita di kebun salak Sleman ini dijerat pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Baca Juga: Misteri Pembunuhan Wanita di Kebun Salak Sleman Terkuak Setelah 7 Tahun Berlalu
Penulis : Switzy-Sabandar
Sumber : Kompas TV