Pabrik Aspal Karet Rakyat Di Musi Banyuasin
Berita daerah | 29 Oktober 2020, 01:58 WIBMUSI BANYUASIN,KOMPAS.TV-Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, merampungkan pembangunan Instalasi Pengolahan Aspal Karet, berbasis lateks terpravulaknisasi, berkapasitas 30 ton per hari.
Instalasi ini bisa menyerap dan meningkatkan nilai tambah karet petani.
Instalasi pengolahan aspal karet ini, hasil kerjasama Pemkab Muba, PT. Jaya Trade Indonesia dan Pusat Penelitian Karet.
Pembangunannya merupakan lanjutan uji coba aspal karet berbahan serbuk karet alam teraktivasi, atau SKAT, di Sungai Lilin 2018 lalu.
Di Pabrik tersebut, karet rakyat diolah menggunakan mesin sentrifugal. Kandungan lateks yang digunakan sekitar 7 persen, dari total hotmix yang dihasilkan.
Hasil akhir setelah peprosesan adalah karet pekat yang bisa digunakan sebagai campuran aspal.
Di Musi Banyuasin, ada sekitar 300 ribu hektar kebun karet, yang dikelola 83.135 petani. Dari pabrik tersebut diyakini bakal meningkatan pendapatan petani karet yang semula harga karetnya Rp. 10 ribu per kilogram dapat naik menjadi 20 ribu per kilogram.
Produk aspal karet memiliki keunggulan karena lebih fleksibel, yang cocok digunakan di Sumatera Selatan, yang memiliki tanah tak setabil karena di atas rawa.
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, akan menginstruksikan penggunaan aspal karet asal Musi Banyuasin itu, untuk mengairahkan petani karet yang kini terpuruk dengan harga karet yang murah.
Aplikasi aspal karet yang uji cobanya dilakukan di jalan Desa Muara Teladan, Kecamatan Sekayu, dalam 1 kilometer dibutuhkan sekiatr 45 ton aspal karet dengan persentase 3 ton lateks pekat yang digunakan.
Aspal karet dari sisi invesatsi jauh lebih mahal, namun memiliki daya tahan yang lebih lama.
#Investasi #PabrikAspalKaret #MusiBanyuasin
Penulis : KompasTV-Palembang
Sumber : Kompas TV