> >

Usaha Kopi Didorong Bangkit di Masa Pandemi

Berita daerah | 11 Agustus 2020, 19:20 WIB

BENGKULU, KOMPAS.TV - Pandemi COVID-19 masih terus berdampak pada seluruh sektor usaha perkopian di Kabupaten Bengkulu Tengah, mulai dari petani kopi, industri rumahan, pelaku UMKM, hingga pengusaha kopi berskala besar. Badai pandemi korona turut menekan harga jual kopi menjadi 16.000 rupiah perkilogram dari harga sebelumnya 21.000 rupiah perkilogram.

Dengan kondisi itu, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah telah menyiapkan sejumlah rencana pemulihan ekonomi pada sektor perkopian. Salah satunya memaksimalkan produktifitas perkebunan kopi rakyat, hingga pemasaran kopi dan olahan biji kopi. Para petani dan pelaku usaha juga didorong terus menjaga kualitas kopi terbaik.

Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah kini tengah mengkaji pemanfaatan lahan bekas tambang yang sudah tidak terpakai untuk direklamasi menjadi perkebunan kopi rakyat. Targetnya, Kabupaten Bengkulu Tengah dapat menjadi sentra penghasil kopi robusta di Indonesia.

Saat ini beberapa pelaku usaha telah membangun gudang penampungan kopi berskala besar. Tidak hanya dari Bengkulu Tengah, gudang kopi tersebut juga menerima pasokan biji kopi rakyat dari Kabupaten Kepahiang, Seluma, Bengkulu Utara, Rejang Lebong serta sebagian wilayah Sumatera Selatan.

#Kopi #KopiBengkulu #PecintaKopi #KopiRobusta

Penulis : KompasTV-Bengkulu

Sumber : Kompas TV


TERBARU