Terimbas Pandemi Corona, Permintaan Tusuk Sate Menurun
Sapa indonesia | 23 Juli 2020, 18:46 WIBCIANJUR, KOMPAS.TV - Hari Raya Idul Adha biasanya membawa rezeki lebih bagi para perajin di Kampung Tusuk Sate, Cianjur, Jawa Barat.
Namun akibat pandemi, perajin tusuk sate harus mengalami kerugian, lantaran kehilangan pesanan dari luar daerah.
Kampung Tusuk Sate, begitulah orang menamai Kampung Cipicung, Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat. Pasalnya, sejak puluhan tahun silam warga di kampung ini menjadi perajin tusuk sate.
Setiap hari para perajin membuat tusuk sate. Dimulai dengan memotong batang bambu hingga menjadi beberapa bagian, kemudian diraut menjadi sebuah tusuk sate. Terakhir dijemur, hingga tusuk sate betul-betul kering. Bahan baku bambu biasanya didapatkan para perajin dari pemilik kebun yang tidak jauh dari kampung tusuk sate.
Di kampung ini, ada sekitar delapan puluh perajin yang mampu menyediakan hingga seratus ribu batang tusuk sate setiap harinya. Tusuk sate ini biasanya dipasarkan ke luar daerah, seperti Bogor dan Jakarta.
Biasanya jelang Hari Raya Idul Adha adalah waktu bagi para peranjin untuk mendulang rezeki karena jumlah pesanan yang berkali-kali lipat. Namun akibat pandemi covid-19 belum ada satupun pesanan yang mereka terima, membuat para perajin ini merugi.
Penurunan permintaan tusuk sate sudah dirasakan sejak lima bulan terakhir. sehingga banyak tusuk sate yang kini menumpuk di gudang. Bahkan dalam sehari, para perajin hanya mampu mendapatkan lima ribu sampai sepuluh ribu rupiah.
Baca Juga: Imbas Pandemi, Pengangguran Bertambah 3 Juta Orang
Penulis : Fransiska-Wijayanti
Sumber : Kompas TV