Corona Belum Usai, Pemerintah Waspadai Flu Babi Baru
Sapa indonesia | 3 Juli 2020, 22:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pada saat dunia sedang menghadapi pandemi corona, para peneliti Tiongkok menemukan jenis virus baru, yang dikhawatirkan berpotensi menjadi pandemi selanjutnya.
Virus yang diberi kode G4 EA ini, termasuk varian dari virus Flu Babi, H1N1.
Hasil eksperimen menunjukkan, virus ini bisa menular dari hewan ke manusia.
Namun belum ada bukti, virus flu babi G-4 menular antar manusia.
Saat peneliti melakukan tes antibodi, terhadap populasi yang memiliki kontak dekat dengan virus itu, hasilnya mengejutkan.
Sebanyak 10,4 persen pekerja di penjagalan, dan peternakan babi, telah terinfeksi.
Tes yang sama memprediksi, sekitar 4,4 persen populasi Tiongkok secara keseluruhan, telah terinfeksi Virus Flu Babi G-4.
Saat ini, pemerintah mewaspadai dengan munculnya virus flu babi baru.
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, meningkatkan pengawasan di pintu masuk lalu lintas hewan, dan produksi, yang mempunyai potensi risiko membawa penyakit.
Otoritas Tiongkok menyebut, virus flu babi G-4 adalah virus yang relatif umum.
Namun, pemerintah dan para ahli, akan terus melakukan pemantauan.
Sementara itu, otoritas kesehatan amerika serikat memperingatkan, virus G-4 memiliki materi genetik, berupa campuran unik dari virus influenza pada babi, burung, dan manusia.
Hasil penelitian menunjukkan, virus G-4 mempengaruhi sistem penapasan manusia, dan mampu berkembang biak cengan cepat.
Sementara gejala klinis infeksi virus flu babi G-4 adalah bersin, mengi, batuk, dan penurunan berat badan.
Penulis : Merlion-Gusti
Sumber : Kompas TV