Waduh! Ada Dugaan Penyebaran Virus Flu Babi di Bali
Kompas siang | 31 Januari 2020, 14:07 WIBDENPASAR, KOMPAS.TV - Sebanyak 888 ekor babi ditemukan mati di Denpasar, Bali.
Kasus kematian babi ini diduga akibat terjangkit virus flu babi Afrika atau Afrika Swine Fever (ASF).
Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali dari kasus kematian 888 ekor babi ini, daerah-daerah seperti Denpasar, Badung dan Tabanan menjadi wilayah dengan perolehan angka tertinggi pada kasus kematian babi ini.
Merebaknya kasus kematian babi di Bali, membuat Pemerintah Kabupaten Karangasem mengambil sejumlah langkah pencegahan, di antaranya dengan menyemprot dis-infektan terhadap babi dan kandangnya.
Warga dan peternak setempat pun diimbau untuk melakukan penyemprotan dis-infektan dan mengubur bangkai babi. Sebab, membuang bangkai babi sembarangan dikhawatirkan dapat menyebabkan penyebaran virus.
Pemerintah Kabupaten Karangasem juga melakukan sosialisasi pada warga untuk mencegah menyebarnya kasus kematian babi antara lain dengan rutin melakukan pembersihan kandang dan imbauan tidak mengambil anakan babi dari sejumlah wilayah yang diduga terdampak virus flu babi afrika untuk sementara waktu.
Terkait dugaan penyebaran virus flu babi Afrika, saat ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali masih menunggu hasil uji lab oleh Balai Besar Veteriner Denpasar.
Penulis : Anjani-Nur-Permatasari
Sumber : Kompas TV