Kapolri Idham Azis Mengaku Tak Tahu Soal Peristiwa Petugas KPK di PTIK
Berita kompas tv | 30 Januari 2020, 18:48 WIBJAKARTA, KOMPASTV - Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis dicecar soal petugas KPK yang diamankan di lingkungan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) saat ingin melakukan tugas dan soal tersangka KPK Harun Masiku saat rapat kerja dengan Komisi III DPR, Kamis (30/1/2020).
Menurut Idham, dirinya tidak mengetahui peristiwa penyidik KPK yang diamankan di lingkungan PTIK.
Namun ia mengetahui bahwa sebelum 8 Januari 2020, kawasan PTIK memang sedang dilakukan proses steril karena akan ada kunjungan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Baca Juga: Sulitnya Temukan Harun Masiku, Petugas Tidak Mampu atau Membantu?
Wapres, sambung Idham, punya kebiasaan dalam seminggu mengunjungi markas besar Polri maupun TNI. Hal ini menurut idham sebagai salah satu silaturahmi yang diterapkan oleh Wapres.
"Nah, kebetulan kami kena giliran, di PTIK. Sesuai dengan protap kita sejak malam itu di-clear-kan di sana, sejak malam itu di-clear-kan, kalau terus ketemu misalnya beberapa penyelidik KPK, itu Polri tidak tahu prosesnya (pemeriksaan) yang ada di dalam. Itu yang saya tahu," ujarnya.
Idham juga menjelaskan tidak tahu bahwa kehadiran petugas KPK untuk mengamankan Harun Masiku yang kebetulan berada di PTIK. Ia tak ingin berspekulasi bahwa keberadaan Harun untuk beretemu Guburnur PTIK Aris Budiman. Aris diketahui mantan Direktur Penyidik KPK.
"Kemudian apakah (kepentingan Harun Masiku) hadir disana dan ada hubungannya dengan gubernur PTIK, saya juga tidak mau berandai-andai di ruangan ini. Yang jelas saya tidak tahu. kalau yang bersangkutan ada di PTIK," ujar Idham.
Baca Juga: Detik-Detik Buronan KPK Harun Masiku Sampai di Indonesia Terekam CCTV
Pertanyaan soal kejanggalan pengamanan petugas KPK di PTIK dan isu Harun Masiku berada di PTIK dilontarkan anggota Fraksi Partai Amanat Nasional Sarifuddin Sudding dan Fraksi Demokrat Benny Kabur Harman. Kedua anggota Komisi III DPR ini ingin Idham menjelaskan secara detail isu tentang peristiwa di PTIK.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV