Kisah Mahasiswi Indonesia Yang Terisolir di Wuhan
Sapa indonesia | 27 Januari 2020, 18:56 WIBKOMPAS.TV - Sudah beberapa hari ini Pemerintah Tiongkok mengisolasi Kota Wuhan, untuk mencegah penyebaran virus corona. Seluruh akses keluar dan masuk kota Wuhan ditutup dan dijaga oleh pihak keamanan. Seluruh jalan dan taman disterilkan, semua penerbangan dan kereta api yang memasuki atau meninggalkan kota juga dibatalkan.
Pihak Keamanan memasang penghalang di jalan akses keluar masuk Wuhan. Selain itu, warga di Wuhan juga dilarang bepergian. Kondisi terisolisasi seperti ini juga dirasakan oleh Aprillia Mahardini, salah satu mahasiswi Indonesia di Wuhan yang menceritakan kondisi keberadaannya di Wuhan saat ini. Aprillia menjelaskan bahwa jika saat keluar kamar untuk sekedar membeli makanan pun, Ia harus tetap menggunakan masker dan selalu mencuci tangan saat melakukan kontak. Namun, jika tidak ada yang genting maka ia memutuskan untuk tetap di dalam rumahnya. Aprillia juga menjelaskan bahwa pihak KBRI sudah melakukan pendataan.
Melalui keterangan yang disampaikan melalui laman resmi Kementerian Luar Negeri, semua WNI diminta untuk memperhatikan beberapa hal diantaranya memperhatikan kondisi kesehatan dan sesegera mungkin melakukan konsultasi medis jika merasa tidak sehat. Terlebih apabila menemukan gejala seperti demam, batuk dan sulit bernapas.
WNI di Wuhan diminta untuk tidak berkunjung ke pasar ikan, penjual makanan laut atau tempat-tempat yang menjual hewan hidup. Sebab, awal penyebaran virus ini diduga berasal dari kawasan pasar ikan.
Penulis : Anjani-Nur-Permatasari
Sumber : Kompas TV