> >

Negosiasi Bisa Terbuka Jika China Minta Izin Gali Wilayah ZEE Indonesia di Natuna

Berita kompas tv | 9 Januari 2020, 19:53 WIB
Cuplikan gambar detik-detik KRI Tjiptadi-381 mengusir kapal pengawas perikanan pemerintah Tiongkok (Sumber: Kompas.TV)
Cuplikan gambar detik-detik KRI Tjiptadi-381 mengusir kapal pengawas perikanan pemerintah Tiongkok (Sumber: Kompas.TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menilai kemungkinan negosiasi yang mengarah kerjasama antara Indonesia dan China di wilayah Zone Ekonomi Ekslusif Indonesia di perairan Natuna bisa terbuka.

Menurutnya pemerintah dapat melakukan negosiasi kerjasama dengan negara China jika negara tirai bambu itu ingin mengambil sumber daya alam di Laut Natuna. 

Negosiasi kerjasama ini, sambung Prabowo, tidak hanya untuk negara China saja, negara lain yang ingin menggali sumber daya alam di Laut Natuna atau di wilayah ZEE Indonesia lainnya memiliki kesempatan yang sama. 

"Kalau eksploitasi ikan atau mineral (di ZEE) itu harus kerjasama, harus izin kita. Nah ini kan bisa diselesaikan, kita bisa negosiasi dan sebagainya," kata Prabowo dikutip dari Kompas.com, Kamis (9/1/2020).

Prabowo menambahkan, langkah Indonesia akan berbeda jika upaya eksplorasi yang ingin dilakukan China masuk atau menjamah wilayah teritori Indonesia. Pemerintah bakal menjaga kedaulatan wilayah NKRI dengan upaya apapun seperti ditegaskan Presiden Joko Widodo bahwa NKRI harga mati.

Sebab, Prabowo menjelaskan ZEE dengan wilayah teritorial RI sangat berbeda. Wilayah teritorial berada 12 mil dari lepas pantai. Sementara perairan yang berada lebih luar dari batas teritorial merupakan kawasan ZEE Indonesia. 

Untuk itu jugalah, Prabowo meminta semua pihak agar tidak memanaskan situasi terkait keberadaan kapal ikan China yang sempat masuk wilayah ZEE Indonesia. 

"Ya kan jelas Presiden sudah katakan kedaulatan harga mati. Tapi kita, jangan kita panas-panasin ya. Ya kita cool saja selalu saya katakan," kata Prabowo.
 

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU