Tantangan Menggandeng Swasta Bangun Infrastruktur Negeri di Era Jokowi
Sapa indonesia | 28 Desember 2019, 02:00 WIBInfrastruktur dan konektivtias maritim menjadi cita-cita yang diharapkan pemerintahan Jokowi bisa menjadi masa depan Indonesia.
Di kawasan Jawa Barat, pemerintah membangun Pelabuhan Patimban di wilayah Subang yang akan segera beroperasi tahun depan. Target utama pelabuhan terbesar ini khusus untuk kegiatan ekspor dan impor otomotif.
Untuk menggenjot pembangunan infrastruktur, kemampuan permodalan lantas menjadi tantangan besar. Keterlibatan pihak swasta menjadi penunjang untuk mendukung proyek strategis nasional. Presiden Jokowi menyatakan pemerintah berkomitmen membongkar segala penghambat iklim investasi.
Sebagai salah satu pelaku usaha PT Karya Citra Nusantara atau KCN mendukung pernyataan presiden, jika iklim investasi di negeri ini harus didorong.
PT KCN adalah pengelola pelabuhan marunda. Pelabuhan ini dibiayai dari dana non-APBN.
Peran pelabuhan marunda adalah sebagai pelabuhan penunjang Tanjung Priok. Keberadaan Pelabuhan Marunda mampu memangkas waktu tunggu atau dwelling time pelabuhan di kawasan Jakarta, dari semula enam hari menjadi tiga hari saja.
Di periode kedua pemerintahannya, Presiden Joko Widodo berkomitmen melanjutkan pembangunan infrastruktur penghubung kawasan produksi dan distribusi. Hal ini demi mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat.
Pembangunan infrastruktur yang tengah dipercepat diantaranya adalah pelabuhan. Presiden Jokowi mengakui tidak semua infrastruktur dibiayai APBN. Bagaimana menjawab tantangan pembiayaan yang kreatif dengan membuka ruang pihak swasta mengejar percepatan infrastruktur?
Saat ini sudah hadir di Menara Kompas TV, Direktur Utama PT Karya Citra Nusantara, Widodo Setiadi.
Penulis : Reny-Mardika
Sumber : Kompas TV