> >

Pengelola Kantin Sekolah Khawatir Omzet Turun karena Makan Bergizi Gratis

Peristiwa | 8 Januari 2025, 18:03 WIB

BANYUMAS, KOMPAS.TV - Sejumlah pengelola kantin di sekolah yang melaksanakan program makan bergizi gratis di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mengaku cukup khawatir jika dagangannya tidak laku.

Jika makan siang gratis datang terlalu pagi atau sebelum jam 11 siang, kemungkinan besar jajanan atau makanan yang mereka jual tidak akan laku sehingga omzet pendapatan mereka menurun drastis.

Pelaksanaan program makan bergizi gratis di tingkat sekolah taman kanak-kanak diterapkan di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Siswa makan dengan lauk telur, tempe, sayur dan buah pepaya. Menu ini cukup memenuhi unsur gizi dan penyelenggara sekolah berharap agar menu yang dibagikan bisa berbeda dengan tingkat SMP atau SMA agar mudah disantap anak-anak.

Di Blora, Jawa Tengah program makan bergizi gratis terpaksa diundur pekan depan.

Pasalnya sejumlah alat dapur masih belum lengkap. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) belum mendapat kiriman beberapa peralatan dapur. SPPG masih menunggu kedatangan peralatan tersebut dari Badan Gizi Nasional.

Sekolah dasar di Sorong, Papua Barat Daya, menanti pelaksanaan program makan bergizi gratis.

Meskipun sempat kecewa karena program ini tidak serempak dilaksanakan, pihak sekolah tetap bersabar menanti.

Padahal, pihak sekolah sudah menyosialisasikan pada siswa bahwa mereka akan menerima program makan bergizi gratis.

Selain itu, pihak sekolah sudah menyiapkan satu ruang khusus untuk menampung makanan yang akan diantarkan ke sekolah.

Sementara itu, makan bergizi gratis di SD Ciracas Jakarta kemarin kembali tidak ada susu pada menu makanan yang diberikan.

Menurut Kantor Komunikasi Kepresidenan, susu bisa diberikan atau digantikan, yang penting makanan yang disajikan memenuhi kebutuhan protein dan gizi.

Baca Juga: Makan Bergizi Gratis Hari Ketiga, Orang Tua Inginkan Hal Ini

#makanbergizi #makanbergizigratis #menumakanbergizi

Penulis : Aisha-Amalia-Putri

Sumber : Kompas TV


TERBARU