> >

Prabowo Cerita soal Gus Dur di Universitas Al-Azhar Kairo: Beliau Merangkul Semua

Peristiwa | 19 Desember 2024, 10:57 WIB
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan keterangan persnya kepada awak media di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 6 Desember 2024. (Sumber: BPMI Setpres)

MESIR, KOMPAS.TV – Presiden Prabowo Subianto gelar pertemuan dengan sekitar 2.000 mahasiswa di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Ia pun menekankan pentingnya tekad, ketekunan, dan kerja keras dalam menuntut ilmu demi kemajuan bangsa.

“Saya bersyukur, saudara-saudara memilih belajar di Universitas Al-Azhar, universitas yang sangat bersejarah, universitas Islam yang mengajarkan pelajaran Islam yang damai, pelajaran Islam yang sejuk, pelajaran Islam yang moderat, pelajaran Islam yang tidak mengajarkan kebencian, pelajaran Islam yang tidak mengajarkan saling mencari kesalahan tapi saling mencari titik titik temu,” ujar Prabowo, Rabu (18/12/2024).

Dalam pertemuan, Presiden Prabowo juga mengingatkan kepada mahasiswa untuk terus menghormati keberagaman. Ia pun menceritakan tentang bagaimana kepemimpinan Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, tokoh Muslim yang selalu menjaga nilai-nilai pluralisme dan merangkul semua kaum di Indonesia.

Baca Juga: Diduga Korupsi Rp150 M, Kepala Dinas Kebudayaan DKI Iwan Henry Wardhana Dinonaktifkan

“Gus Dur saya kenal dekat, pemimpin Muslim, Ketua Umum NU, datang dari keluarga syekh besar kita, keluarga Tebu Ireng tapi beliau pemikirannya sangat luas, beliau jiwanya sangat baik, beliau merangkul semua, beliau menjadi tokoh Muslim yang sangat terkenal sebagai tokoh inclusiveness, tokoh yang melindungi semua minoritas,” ucap Prabowo.

Berkaca dari peran Gus Dur untuk bangsa, Presiden Prabowo pun memotivasi kepada mahasiswa yang tengah belajar di Mesir untuk tidak hanya meraih ilmu, tetapi juga berbuat baik untuk bangsa.

"Marilah kita bekerja sama satu dengan yang lain, bekerja sama dengan semua bangsa, bekerja sama dengan semua agama lain, bekerja sama dengan semua suku, semua ras, karena kita memiliki cita-cita dan kepentingan yang sama, kita ingin mencari hidup yang baik di dunia ini, artinya hidup yang lepas dari ketakutan, lepas dari ancaman," kata dia.

Baca Juga: Kejati Sita Ratusan Stempel Palsu saat Geledah Kantor Dinas Kebudayaan DKI: Ada Peristiwa Pidana

“Tidak gampang sekolah di negara orang, jauh dari keluarga, saya percaya saudara tabah dan teguh, tegar menghadapi kesusahan kesulitan. Selamat belajar, selamat berjuang," ujarnya.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU