> >

Jubir Dharma-Kun Jelaskan Maksud Program Getuk Tular Adab, Ini Katanya

Peristiwa | 28 Oktober 2024, 08:56 WIB
 Pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) di debat ke-2 Pilkada Jakarta, Minggu (27/10/2024) malam. (Sumber: Tangkap Layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun dan Kun Wardhana perkenalkan program ‘Getuk Tular Adab’ dalam Debat kedua Pilkada Jakarta, Minggu (27/10/2024) malam.

Istilah itu dipergunakan pasangan calon (paslon) tersebut untuk memajukan UMKM dan Masyarakat Indonesia dalam bertransaksi jual beli.

“Sekarang ini kan kita tidak bisa menafikan teknologi, tapi sekarang ini kita belanja online harus melalui provide, nanti kalau Getuk Tular Adab itu langsung antara pembeli dan penjual langsung, tidak ada potongan-potongan lain, jadi keuntungan dari Masyarakat UMKM langsung,” kata Fernando, Juru Bicara Calon Gubernur Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun dan Kun Wardhana dalam Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (28/10).

Baca Juga: Jubir KPK Benarkan Tim Monitoring Kecelakaan di Tengah Laut: Saat Ini dalam Kondisi Baik

“Kalau sekarang ini kan, kita melalui provider, nanti dipotong sekian persen, akhirnya apa, ini tidak membangun kerakyatan,” tambah dia.

Ia pun memberikan contoh bukti keberadaan teknologi yang mengesampingkan UMKM yakni banyaknya toko-toko tutup di Tanah Abang.

“Kita tidak bisa menafikan adanya teknologi, kalau sekarang kita kan teknologi ada tapi mengesampingkan UMKM, kita jalan-jalan ke Tanah Abang sama tim, kita liat itu banyak blok-blok disitu yang dijual, disewakan, sudah kosong semua gara-gara teknologi,” ucapnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Survei Bukan Penentu Takdir, kalau Tidak Bagus Kami Kerja Keras

“Nah kita dengan Pak Dharma, teknologi itu tidak menghilangkan keuntungan dari Masyarakat (pedagang) mereka tetap bisa buka ruko di Blok M, bisa buka ruko di Tanah Abang, dan tidak perlu pakai provider itu lah Getuk Tular Adab. Jadi tidak merugikan UMKM, langsung  keuntungan tanpa memperkaya kelompok – kelompok tertentu,” tambah Fernando.

 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU