Sukacita Gereja Indonesia Sambut Paus Fransiskus: Pelajari Gagasan dan Teladan Hidupnya
Humaniora | 3 September 2024, 06:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr. Antonius Subianto Bunjamin menyatakan bahwa Gereja Indonesia bersyukur dan bersukacita atas kunjungan apostolik Paus Fransiskus. Pemimpin Gereja Katolik itu mengunjungi Indonesia pada Selasa (3/9/2024) hingga Jumat (6/9).
Antonius mengungkapkan syukur bahwa di tengah kondisi kesehatan dan usia, Paus Fransiskus bersedia berkunjung ke Asia-Pasifik dan menyapa langsung umat Katolik. Selain Indonesia, Paus Fransiskus juga akan mengunjungi Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.
Baca Juga: GP Ansor hingga Pemuda Muhammadiyah Siap Sambut Kunjungan Paus Fransiskus
Kunjungan Paus Fransiskus adalah kunjungan pemimpin Vatikan ketiga sepanjang sejarah. Sebelumnya, Paus Santo Paulus VI pernah berkunjung ke Indonesia pada 3-4 Desember 1970 dan Paus Santo Yohanes Paulus II berkunjung pada 9-14 Oktober 1989.
"KWI bekerja sama dengan Nunsius Apostolik Tahta Suci Vatikan untuk Indonesia membentuk panitia pada bulan April 2024 dan sudah bekerja mempersiapkan segala sesuatu sampai saat ini,” kata Antonius dalam rilis yang diterima Kompas TV, Senin (2/9).
Antonius mengungkapkan bahwa terdapat 56 panitia inti dan 107 relawan yang bekerja keras demi kelancaran kunjungan apostolik Sri Paus. KWI pun bekerja sama dengan otoritas terkait untuk pengaturan logistik, koordinasi keamanan, transportasi, protokol kesehatan, dan publikasi media.
Gereja di Indonesia pun diminta berdoa untuk kelancaran kunjungan Paus Fransiskus. Antonious mendorong keuskupan-keuskupan dan paroki-paroki mengadakan katakese dan formasi rohani untuk membantu umat memahami makna dan tujuan kunjungan apostolik Paus.
Sementara itu, Ignatius Kardinal Suharyo menyerukan kepada umat agar tidak hanya merayakan kunjungan Paus Fransiskus secara fisik, tetapi juga mempelajari teladan hidupnya.
“Kehadiran fisik Paus Fransiskus di Indonesia sangat penting, tetapi yang juga tidak kalah penting adalah mempelajari gagasan-gagasan dan teladan hidupnya," kata Ignatius Kardinal Suharyo.
Baca Juga: Uskup Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus dan Vatikan Ingin Belajar Mengenai Islam di Indonesia
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV