Pemilu, Media dan Jejak Demokrasi - SINGKAP
Singkap | 6 Desember 2018, 14:30 WIBPemilihan umum presiden 2019 semakin dekat. Berdasarkan penelitian litbang Kompas, partisipasi masyarakat menyambut pemilu 2019 cukup tinggi yaitu sebesar 72,2%. Hal ini terbukti dengan maraknya dukungan yang tersebar di media sosial oleh para pendukung baik pasangan Jokowi-Maaruf maupun Prabowo-Sandiaga. Sementara itu, hingar bingar jelang pemilu saat ini tak lepas dari sejarah awal mula pemilu berlangsung yaitu pada tahun 1955, dan di era Orde Baru pemerintah melahirkan asas “Luber” yang akhirnya berkembang menjadi “Luber Jurdil” pada era reformasi.
Peristiwa pemilu tentunya tidak luput dari perhatian pers saat itu dan koran-koran yang digawangi oleh wartawan-wartawan tempo dulu menjadi tonggak lahirnya kebebasan pers di era tahun 55. Memasuki era digital, tugas pers adalah menyampaikan kritik dan informasi secara berimbang dan mendalam untuk menghindari masyarakat dari serangan hoax di sosial media.
Dengan adanya jejak demokrasi yang panjang ini diharapkan dapat menjadi cerminan dalam menyambut pemilu 2019 mendatang. Mulai dari elit partai, masyarakat hingga media dapat menjaga semangat kedamaian dan menciptakan pesta demokrasi yang kondusif, dewasa serta bermartabat seperti pemilu-pemilu sebelumnya.
Penulis : edika ipelona Editor : I-Wayan-Gede-Astaphala
Sumber : Kompas TV