Tudingan Janggal di Insiden Car Free Day - AIMAN (5)
Aiman | 9 Mei 2018, 19:40 WIBAnalis intelijen sekaligus Kepala Badan Analisis Intelijen Strategis (BAIS) TNI 2013-2014, Soleman Ponto menilai Susi Ferawati dan anaknya sebagai korban murni intimidasi. Soleman meragukan pendapat bahwa Susi terkait pihak tertentu yang melancarkan operasi intelijen karena Susi membawa anaknya.
Soleman menilai hal tersebut sangat beresiko untuk suatu upaya intelijen. Ia juga menilai bahwa tudingan Susi sengaja memasuki kawasan kubu lawan tak beralasan, karena CFD adalah area bebas bagi masyarakat.
Terkait kode gelang, Soleman Ponto mengungkap bahwa operasi intelijen selalu menggunakan simbol khusus dan spesifik, bukan simbol umum agar tak salah sasaran. Salah satu contoh kode intelijen adalah simbol garuda di kerah Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).
Namun, Soleman Ponto tak menampik operasi intelijen marak berjalan jelang pemilu. Pasalnya, operasi intelijen dapat berlangsung tiap hari sebagai momentum Pemilu sebagai ujung aksinya. Soleman pun mengungkap, operasi intelijen bermain dalam kebiasaan masyarakat, hingga seseorang tak sadar telah menjadi alat operasi intelijen.
Atas kesimpulan ini, Soleman memastikan ada operasi intelijen pada insiden di CFD. Operasi ini mungkin saja bukan yang pertama kali. Soleman Ponto menyamakan insiden CFD ini dengan kasus Siti Aisyah, terpidana pembunuh Kim Jong Nam, sepupu Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Soleman Ponto menyatakan hal tersebut adalah hasil human hacking.
Penulis : edika-ipelona
Sumber : Kompas TV