Penjelasan BMKG Soal Potensi Tsunami, Warga Cilegon Diminta Tidak Perlu Panik
Sapa indonesia | 4 Desember 2021, 12:25 WIBCILEGON, KOMPAS.TV - Jelang libur natal dan tahun baru, Pemerintah Kota Cilegon menggelar apel siaga bencana, untuk bersiap menghadapi kemungkinan bencana alam datang sewaktu-waktu.
Selain kesiapsiagaan personel tanggap bencana, jalur evakuasi dan lokasi pengungsian darurat disiapkan, untuk mengantisipasi ancaman bencana alam hidrometeorologis maupun potensi tsunami 8 meter, seperti yang diperingatkan oleh BMKG.
Sebagai kewaspadaan bencana, Pemkot Cilegon telah menyiapkan sejumlah titik evakuasi di dataran tinggi dan kawasan terbuka yang jauh dari pantai, hingga kawasan pabrik kimia.
Baca Juga: Tak Bermaksud Prediksi Tsunami pada Periode Nataru, BMKG Sebut yang di Cilegon Itu Hanya Contoh
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Dwikorita Karnawati menyebut potensi cuaca buruk dan potensi tsunami setinggi 8 meter di Cilegon, Banten, dapat terjadi selama masa nataru.
Pernyataan kepala BMKG mengenai potensi tsunami 8 meter di Cilegon saat nataru, berkembang menjadi isu liar pada sebagian kalangan masyarakat.
Kepala bidang mitigasi gempa bumi dan tsunami BMKG, Daryono, memperjelas peringatan mengenai potensi tsunami 8 meter yang disampaikan kepala BMKG, bukanlah prediksi, melainkan potensi yang diolah dari pemodelan jika skenario terburuk terjadi.
Warga Cilegon dan sekitarnya diminta tak perlu panik dan cemas berlebihan, sebab belum ada tanda-tanda Kota Cilegon dalam waktu dekat akan diguncang bencana tsunami.
Wilayah Indonesia rawan oleh beragam bencana alam.
Tak hanya berada pada alur cincin api pasifik, nusantara juga menjadi titik temu lempeng pasifik, eurasia, dan indo-australia.
Indonesia juga berada di garis ekuator, yang menimbulkan kerawanan bencana hidrometeorologi.
Oleh karena itu sudah sepatutnya, pemerintah maupun masyarakat bersama-sama memitigasi dan menanggulangi bahaya.
Penulis : Dea-Davina
Sumber : Kompas TV